TNews, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TSLP) tahun 2024 di Hotel KJ Yogyakarta, Selasa (7/5/2024).
TSLP ini diharapkan dapat berkolaborasi mendukung pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta.
Perlu diketahui, isu pengelolaan sampah dalam Musrenbang TSLP 2024 ini mengemuka. Program Mbah Dirjo (Mengelola Limbah dan Sampah dengan Biopori ala Jogja) digalakkan untuk mengajak masyarakat untuk mengelola sampah organik melalui biopori secara mandiri di tingkat rumah tangga.
Gerakan zero sampah anorganik yang sudah digalakkan sejak tahun 2022, mengajak setiap rumah tangga wajib memilah sampah anorganik dan anorganik plus yang nantinya hasil pemilahan sampah akan diserahkan ke bank sampah.
Penanganan sampah residu masih menjadi tantangan bagi Pemkot Yogyakarta, mengingat keterbatasan kuota pembuangan di TPA Piyungan.
Bank sampah juga menjadi salah satu program pengelolaan sampah Kota Yogyakarta berbasis Kemantren. Budidaya magot sebagai bentuk pengurangan sampah organik yang nantinya dikembangkan sebagai pakan ternak dan pupuk juga menjadi fokus program Pemkot Yogyakarta tahun 2024.
Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya berpesan agar Musrenbang Forum TSLP ini menghasilkan struktur dan peta jalan yang terukur, khususnya dalam jangka pendek di tahun 2025. Musrenbang ini juga menjadi jembatan dari niat baik dari para pemangku Forum TSLP serta harapan masyarakat dan Pemkot Yogyakarta.
Aman yang membuka Musrenbang TSLP ini berharap, Musrenbang ini secara struktur dan terukur menghasilkan catatan-catatan penting. Harapannya tidak sporadis, tapi berkelanjutan agar menghasilkan Outcome yang jelas bagi kepentingan Yogyakarta.
“Keberlanjutan menjadi kunci dari kegiatan TSLP dapat dikatakan berhasil. Seluruh pihak yang tergabung dalam forum harus bisa mengambil peran yang berbeda-beda. Peran dan sasaran program tidak boleh didominasi.”
Selanjutnya, Kepala Bappeda Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan, Forum TSLP ini diadakan setiap tahun untuk mendapatkan masukan mengenai program-program perusahaan yang dapat disinergikan dan kolaborasi dengan program-program di Kota Yogyakarta. Melalui forum ini diharapkan dapat mendorong akselerasi penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Yogyakarta.
Agus menambahkan, ada masing-masing program CSR bisa memberikan kontribusi terhadap kegiatan atau program Pemkot Yogyakarta yang berdampak pada kepentingan masyarakat. Persoalan di Yogyakarta salah satunya sampah.
Pimpinan Bank BPD DIY Cabang Senopati, Gunawan Hasri Baskoro selaku Ketua Forum TSLP Kota Yogyakarta mengatakan, saat ini ada 58 perusahaan yang tergabung dalam Forum TSLP Kota Yogyakarta. Forum TSLP hadir sebagai fasilisator dan dinamisator yang menyelaraskan kebutuhan CSR perusahaan dan pembangunan masyarakat. Forum TSLP tahun 2023 telah memfasilitasi sebanyak 397 program CSR atau TSLP dengan nilai sekitar 6,3 miliar.
“Untuk sampah yang menjadi permasalahan di Kota Yogyakarta prinsipnya kami di Forum TSLP akan menghimpun program yang terencana untuk mengoptimalisasi pengelolaan sampah yang sudah ada. Kita akan lebih Support untuk Equipment nanti. Kita pasti ada anggaran yang masuk ke situ yang sudah kita koordinasikan dengan Bappeda sebagai sekretaris TSLP,” ujarnya mengakhiri.*
Peliput : Clementine