TNews, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan doa bersama lintas agama dalam rangka menyambut HUT ke-78 Bhayangkara. Acara yang digelar di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri pada Jumat malam ini, dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta yang terdiri dari anggota Polri, TNI, tokoh agama, organisasi kepemudaan, dan organisasi kemahasiswaan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya mengungkapkan harapan besar agar doa dari para tokoh enam agama dapat memudahkan perjalanan Polri dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya kedepan. “Maksud dan tujuan dari kegiatan ini tentunya di usia yang ke-78 ini kita memanjatkan doa bersama agar kami semua, institusi Polri, dan tentu juga jajaran keluarga besar Polri dapat menghadapi berbagai macam tantangan tugas kedepan,” ujar Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit menekankan pentingnya seluruh tugas Polri dapat berjalan dengan aman, lancar, dan baik, khususnya dalam bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), penegakan hukum, pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat. Ia juga mengakui bahwa masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki dan berharap dengan doa bersama ini, Polri bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.
Acara doa bersama lintas agama ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Habib Luthfi bin Yahya. Sebelum doa bersama dimulai, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar memberikan ceramah kebangsaan yang menginspirasi semua yang hadir.
Setelah ceramah kebangsaan, doa lintas agama dilakukan oleh perwakilan enam agama yang diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Momen khidmat ini mencerminkan keragaman dan kebersamaan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Jenderal Sigit juga menyampaikan harapannya agar Polri dapat mengawal dan mengantarkan Indonesia menuju Indonesia Emas di tahun 2045. “Apa yang menjadi harapan masyarakat tentunya kita berdoa agar kita semua bisa menjaga, mengawal, mengantarkan Indonesia ini menuju Indonesia emas di tahun 2045,” tandas Jenderal Sigit, menutup sambutannya dengan penuh optimisme.
Peliput: Petrus