Gelar Potensi Pertanian 2024: Promosikan Pertanian Perkotaan dengan Lahan yang Sangat Sempit

0
30
Gambar: Plt Kepala DPP Kota Yogyakarta Sukidi (paling kiri) saat menjelaskan rangkaian acara Gelar Potensi Pertanian 2024 di Kantor Kominfosan Balai Kota, Selasa (11/6/2024). Foto: Clementine Roesiani.

TNews, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota (DPP) Yogyakarta menggelar acara rutin tahunan Gelar Potensi Pertanian (GPP) pada tanggal 12-14 Juni 2024 di kawasan Balai Kota Yogyakarta. Acara tahunan ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2017 sebagai ajang menampilkan keunggulan dan potensi pertanian perkotaan.

Plt Kepala DPP Kota Yogyakarta Sukidi dalam jumpa persnya di Kantor Kominfosan Balai Kota, Selasa (11/6/2024) menjelaskan, tahun ini GPP mengusung tema ‘Healthy Garden, Healthy Food’ yang artinya Kebun Sehat, Pangan Sehat.

“Di tengah ancaman krisis pangan saat ini, banyak bahan makanan alternatif pengganti beras yang dapat kita konsumsi seperti sorgum, jagung, singkong, dan lain sebagainya. Bahan makanan itu dapat kita tanam di lahan pekarangan yang sempit dan bahkan kita dapat memantau kesehatan dan keamanan tanaman tersebut, sehingga menghasilkan bahan makanan yang sehat, murah, dan bergizi bagi keluarga.”

“Di Kota Yogyakarta ini kita bisa menciptakan ketahanan pangan melalui pertanian perkotaan dengan lahan yang sangat sempit.”

Sukidi mengungkapkan, Kota Yogyakarta memiliki luas 32,8 Km², sawahnya tinggal 47,74 hektar yang tersebar di beberapa kemantren, yaitu kemantren Tegalrejo, Umbulharjo, kemudian Kotagede dengan luasan yang sangat kecil. Jumlah penduduk Kota Yogyakarta kalau malam hari 375.699 jiwa. Kalau pagi atau siang hari bisa lima kali lipatnya. Dengan jumlah 375.699 jiwa ini kalau konsumsi makanan 1,4 kilogram/hari, berarti di Kota Yogyakarta harus tersedia bahan pangan 93,93 ton/hari. Sehingga tidak mungkin jika dipenuhi dengan kemampuan menanam padi yang luas sawahnya hanya 47,74 hektar.

“Sehingga GPP ini mempunyai tujuan mengembangkan potensi masyarakat Kota Yogyakarta dalam hal pertanian perkotaan. Selain itu tujuan lainnya adalah mengembangkan inovasi serta menyebarluaskan ilmu teknologi, metode, dan manajemen pertanian perkotaan.”

Lebih lanjut Sukidi juga menyebut tujuan acara GPP yakni meningkatkan profesionalisme petani perkotaan, meningkatkan kebanggaan dan semangat pertanian, membangun jejaring kerja sama antar petani Kota Yogyakarta, meningkatkan kesejahteraan petani, menampilkan keberhasilan dan kemampuan petani, dan memfasilitasi petani Kota Yogyakarta dalam menampilkan inovasi produk pertanian perkotaan.

GPP tahun ini diikuti oleh 53 stan. Ada 14 forum Gapoktan kemantren, komunitas petani kota, akademisi, dan beberapa SMK. GPP juga menjadi wadah bagi pecinta tanaman, baik tanaman produksi maupun tanaman hias.

Kegiatan GPP lainnya adalah penyerahan bibit mangga keraton, yaitu varietas Semar dan Cempura. Selain itu ada kegiatan talkshow dan bimbingan teknis, live cooking dengan bahan baku sorgum, kontes tanaman anggrek, aglaonema, tabulampot, dan biofarmaka.

“Ada juga gebyar petani cilik, pentas kesenian dan hiburan, ruang bermain anak, dan instalasi seni,” tuturnya.*

Peliput: Clementine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.