TNews, BENGKULU – Sejumlah masyarakat Bengkulu mengeluhkan tercantumnya nama dan NIK yang tidak mendapatkan izin dari pemilik KTP untuk mendukung calon perseorangan independen bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur maju ke tahap verifikasi.
Seperti yang dialami Cindy warga Kelurahan Berkas, dirinya mengaku terkejut saat mengetahui NIK-nya terdaftar dalam calon perseorang tersebut padahal ia sama sekali tidak pernah mendukung salah satu paslon tersebut.
“Saya awalnya iseng coba cek NIK di laman yang disediakan KPU, tapi ternyata setelah dicek muncul hasil bahwa Saya terdaftar,” kata Cindy saat diwawancarai, Selasa (25/06/2023).
Cindy menyebut bahwa dirinya memang mengenal bacalon tersebut, akan tetapi dirinya tidak pernah memberikan data kepada siapapun.
“Saya sama sekali tidak memberikan data Saya kepada siapapun, apalagi posisinya Saya tidak di Bengkulu dan anehnya tempat tanggal lahir Saya kok beda padahal nomor NIK dan namanya sama, menurut Saya ini sangat merugikan apalagi tidak ada izin,” jelasnya.
Hal serupa juga dialami oleh Intan Kelurahan Pematang Gubernur, dirinya mengaku bahwa sebelumnya tidak ada orang yang datang ke rumah untuk mendata dirinya, bahkan ia tidak mengenal paslon tersebut.
“Tidak ada yang datang ke rumah, apalagi minta KTP, Saya aja tidak kenal paslon tersebut, bahkan nama-nama yang nyalon saja Saya engga tau,” ujarnya.
Dikatakannya, hal seperti ini sangat merugikan apalagi tidak ada izin sama sekali, menurutnya ini harus ditindaklanjuti oleh KPU atau Bawaslu.
“Ini jelas merugikan orang lain ya, Saya engga setuju harusnya kan hak kita mau milih siapa,” tutupnya.*
Peliput: Onny
