TNews, YOGYAKARTA – Momen liburan selalu dinanti oleh anak-anak sekolah. Masa libur bisa diisi dengan kegiatan istimewa untuk menyegarkan fisik maupun mental. Banyak kegiatan yang bisa diisi, seperti jalan-jalan atau yang bersifat menghibur sekaligus bermanfaat. Orangtua memiliki peran yang besar untuk memilihkan kegiatan atau untuk mengisi waktu libur anak-anaknya, sehingga masa liburan menjadi momen yang menyenangkan.
Hal ini tak luput dari perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta yang secara rutin setiap tahun memfasilitasi masyarakat, khususnya anak-anak mengisi liburannya dengan kegiatan kreatif, inspiratif dan menyenangkan yaitu Liburan di Perpuskota.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Gemar Membaca Nunun Zulaikha, pada dasarnya tiap anak terlahir kreatif. Untuk mengasah itu dimulai sejak anak-anak lewat interaksi dengan yang lain. Salah satunya bermain seru di wahana literasi perpustakaan Kota Yogyakarta.
Tema yang diusung menarik, yakni Liburan di Perpus Kota 2024 “Kreasi Literasi Anak” yang digelar di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Jl. Letjen Soeprapto No. 33 Ngampilan tanggal 3 – 4 Juli 2024. Sekitar 70 anak dari kelas 4 – 6 SD/MI dan kelas 7- 8 SMP/MTs unjuk keseruan di berbagai ragam wahana, seperti kreasi gesek godong di tas kecil, kreasi batik abstrak di sapu tangan, kreasi kipas deco, dan melukis cangkir enamel.
Pustakawan Ahli Madya, Sri Anik Lestari menegaskan, kalau tema tahun ini dipilih yang kekinian, kreatif, sesuai dengan tren-tren saat ini.
“Seperti kreasi gesek godong. Ini belum pernah kita adakan, dan juga ada batik abstrak. Perpustakaan kota tidak hanya mengurusi layanan membaca dan peminjaman buku, tetapi kita adakan edukasi yang pernah dilaksanakan seperti fotografi dan membuat film pendek. Untuk tahun ini kita menyesuaikan kondisi perpustakaan, karena perpustakaan dalam tahap perluasan, tidak bisa kita lakukan di sana, kita alihkan di depo arsipnya di Ngampilan.”
“Jadi, kita punya agenda rutin tiap tahun, kita dekatkan dengan kalender pendidikan yang ada libur panjangnya. Kalau sekarang kita lihat, anak-anak asyik dengan dirinya sendiri bermain hp, sehingga saatnya mereka bermain lagi dengan seru bersama teman-temannya. Dalam kegiatan ini dibentuk kelompok-kelompok dan menjadi sebuah tim. Di dalamnya ada edukasi dan kreativitas.”
Kegiatan kreasi gesek godong misalnya, anak-anak diminta memberi warna pada daun dengan bahan pewarna. Tiap anak bebas memilih warna yang disuka. Setelah diwarnai, daun itu diletakkan di kain putih sambil ditekan-tekan, hingga gambar daun muncul. Daun yang dipilihpun bebas. Ini memberi keleluasaan anak untuk berkembang dan berkreativitas sesuai dengan keinginannya.
Seorang anak yang bernama Fia yang bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 ketika ditanya mengapa senang melukis gambar daun, memberi jawaban kalau lukisan itu ada artinya. Fia yang baru sekali ini ikut kegiatan, mengaku kalau melukis daun dengan warna merah karena sedang menyenangi seseorang.
Atau seperti yang dikatakan Charisa, siswi dari SMPN 8, kegiatan ini asyik dan seru, karena bisa berkreasi. “Kalau ada kegiatan lagi, saya ingin ikut, biar tidak suntuk di rumah.”
Kreasi batik abstrak tidak hanya membuat anak-anak senang, tapi kreasi ini juga mengasah imajinasi. Selembar kain putih dibentangkan, anak-anak diminta menggambar sesuai keinginannya. Setelah itu ditebalkan dengan malam, dicuci dengan pewarna dan dikeringkan. Anak-anak akan tahu hasil karya mereka.
Yuning Rosanti dari Pusat Kreativitas Anak Kota Jogja Omah Kreatif Loedji16 dan Kampung Baca Gunungketur menambahkan kalau dirinya dan komunitasnya diminta untuk mengisi kegiatan ini selama dua hari.
Yuning yang merupakan guru PAUD Inklusi Srawung Bocah di Kasihan Bantul ini dengan ramah menambahkan, kalau dirinya (komunitas) diminta untuk mengisi atau mendampingi anak-anak membuat konsep liburannya. Komunitasnya kerap bermitra dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.
Kegiatan yang digelar beralas tikar di area terbuka dari pukul 08.00 – 11.00 WIB tak membuat anak-anak bosan. Kita menyadari bahwa anak-anak memiliki potensiĀ untuk berkembang, serta harapan-harapan besar untuk masa depannya. Salah satu caranya adalah mengajak mereka berkegiatan yang positif.
Kreativitas adalah potensi penting yang harus dikembangkan sejak anak-anak, karena sangat bermanfaat pada perkembangan kecerdasan. Dengan kreativitas, anak-anak mempunyai pondasi untuk berpikir lebih baik, lebih produktif dan lebih kritis. Banyak hal yang akan mereka dapatkan selain tentunya bisa berinteraksi dengan teman-teman baru. Dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sudah memulainya sejak lama.
Clementine Rosiani