TNews, BENGKULU – Partai Politik (Parpol) yang memiliki kursi di DPRD Kota Bengkulu mulai menyusun kekuatan politik menjelang pendaftaran bakal calon (balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu ke Komisi Pemihan Umum (KPU).
Ketua DPC Demokrat Kota Bengkulu, Suhartono mengatakan, sebelumnya ada 8 parpol yang tergabung dalam koalisi besar “Bersamo Kita Bisa” yakni PKS, Gerindra, Demokrat, PKB, Hanura, Perindo, PPP, dan PDIP. Namun sekarang bertambah 1 parpol lagi, yaitu Golkar.
Dengan bertambahnya Partai Golkar pada koalisi tersebut, maka jika ditotalkan jumlah rencana dukungan dari silaturahmi untuk menghadapi Pilwakot tersebut, sebanyak 24 dari 35 total kursi di DPRD Kota Bengkulu.
“Kami dari delapan parpol terwujudlah menjadi sembilan parpol koalisi ini. Dengan demikian kami akan semakin solid menghadapi Pilwakot yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang,” terang Suhartono, Senin (15/07/2024).
Suhartono menjelaskan, dari pertemuan dihadiri pimpinan dan perwakilan 8 parpol yang tergabung dalam silaturahmi rencana koalisi besar tersebut, Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi juga petahana pada Pilkada serentak tahun 2024, Rohidin Mersyah mengapresiasi adanya silaturahmi rencana koalisi besar untuk di Kota Bengkulu. Terlebih lagi, Partai Golkar akan bergabung.
Menurut Suhartono, dengan kekuatan 9 parpol yang memiliki kesamaan dalam hal calon Kepala Daerah (wali kota), “Memahami, mencintai serta berkompromi untuk menjaga dan melestarikan sejarah, dan adat budaya Bengkulu. Lalu berkomitmen untuk membangun kerja sama dengan semua elemen masyarakat Bengkulu. Kemudian memiliki sumber daya dan jaringan yang mampu memenangkan pilkada, serta berkomitmen untuk memberdayakan semua parpol pengusung dan mampu bersinergi dengan semua lini pemerintahan”. Artinya, akan mengusung satu figur yang potensial dalam hal sama visi dan misi membuat perubahan di Kota Bengkulu.
Diketahui juga dalam kesempatan itu mengemukakan bahwa, Politisi Golkar yang saat ini masih menjabat Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Provinsi Bengkulu, dan baru selesai melaksanakan ibadah haji, Mohammad Saleh, kemungkinan besar tidak ikut lagi dalam pencalonan di Kota pada tahun 2024 ini.
“Berdasarkan pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu memang benar cerita setelah kepulangan Pak Mohammad Soleh dari menunaikan ibadah haji, sepertinya tidak maju ke kota maupun ke provinsi, meski alasan pastinya tidak disampaikan secara lugas,” kata Suhartono.
Lebih lanjut, Suhartono menyebutkan, dari silaturahmi bersama Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi yang juga mengemukakan akan kembali maju sebagai petahana pada Pilgub dan akan berpasangan dengan “Meriani,” pihaknya dari 9 parpol meminta waktu dalam minggu ini membahas ulang kandidat yang akan dijagokan. Lantaran untuk Planning pertama sudah dipastikan gagal.
“Kita dari sembilan parpol masih ada planning dua, jika tidak terwujud masuk ke Planning terakhir. Dimana untuk rencana kedua ini akan diputuskan secara matang dan sesingkat-singkatnya satu figure nama calon beserta wakilnya, yang bisa dari kandidat sudah mendaftar sebelumnya atau yang baru nantinya. Setelah itu setuju, baru dari berbagi tugas untuk mengambil rekomendasi ke DPP masing-masing parpol,” paparnya.
Dikatakan Suhartono, kesembilan parpol yang tergabung dalam silaturahmi koalisi besar ini, akan tetap solid selagi keputusan DPP tidak merubah rekomendasi dari daerah.
“Kita ketahui politik ini memang dinamis, tapi Insya Allah pihak DPP yang berada di Jakarta mendengarkan aspirasi pengurus partainya di daerah, meski juga tersiar kabar sudah ada satu dari kami yang telah mengeluarkan rekomendasi penugasan, tapi tidak menjadi persoalan, karena keputusan akhir adalah dalam hal pengusungan yang keluar pada bulan Agustus ini,” singkat Suhartono.