TNews, BOLSEL – Kendati sedang mengalami bencana banjir yang melanda Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) akibat hujan deras pada 13 Agustus 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel dikabarkan akan menyelenggarakan konser spektakuler yang telah lama dinantikan.
Konser tersebut direncanakan akan digelar di Desa Milangodaa kecamatan Tomini.
Banjir bandang dan longsor yang menerjang Kecamatan Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur memang mengakibatkan kerusakan parah, namun di satu sisi Pemkab akan menggelar acara hiburan rakyat demi menjaga semangat dan kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi situasi banjir itu, Pemkab Bolsel telah menyiapkan bantuan dengan sigap dan memastikan distribusi bantuan berlangsung meski dalam kondisi sulit.
Kepala BPBD Bolsel, Bobby Sampe, mengonfirmasi bahwa bantuan sembako dan air bersih telah didistribusikan ke beberapa desa terdampak.
“Kami telah mendirikan dapur umum di beberapa titik seperti Desa Tobayagan dan Kecamatan Pinolosian Timur untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat,” jelas Bobby.
Namun, ada beberapa pihak yang mempertanyakan pelaksanaan konser yang diputuskan tetap berjalan meski bencana melanda.
Bobby Sampe, yang juga Ketua Panitia HUT ke-79 RI Bolsel, menegaskan bahwa konser akan tetap digelar karena jadwalnya telah berulang kali ditunda dan artis-artis yang dijadwalkan telah menerima pembayaran.
“Acara ini merupakan bagian dari perayaan HUT Bolsel dan telah direncanakan jauh sebelumnya,” ujar Bobby.
Di sisi lain, Marwan Makalalag, Juru Bicara Pemkab Bolsel, menyebutkan bahwa meskipun konser direncanakan untuk tetap berlangsung, kemungkinan penundaan bisa saja terjadi tergantung pada kondisi cuaca.
“Kami akan memantau situasi dan menyesuaikan rencana sesuai dengan perkembangan kondisi cuaca dan dampak bencana,” tambah Marwan, yang juga Kepala Diskominfo Bolsel.
Kronologi bencana menunjukkan banjir disebabkan oleh luapan sungai seperti Sungai Mataindo, Adow, dan Torosik, dengan air mulai naik pukul 08.00 WITA dan mencapai puncaknya sekitar pukul 10.00 WITA.
Beberapa tanggul jebol, menyebabkan ribuan rumah dan fasilitas penting terendam. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Data terakhir menunjukkan lebih dari 5.000 jiwa terdampak bencana di beberapa desa di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Timur, dengan bantuan terus disalurkan untuk mendukung mereka.
(Konni Balamba)