TNews, KOTAMOBAGU – Dalam konstelasi politik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Kotamobagu yang semakin memanas, muncul sebuah dinamika baru yang berpotensi mengubah arah persaingan.
Dua pasangan calon sudah mulai mengemuka, namun yang paling menarik perhatian adalah potensi kemunculan poros baru yang bisa mengguncang peta politik Kotamobagu.
Pasangan Nayodo Koerniawan – Sri Tanti Angkara (STA) yang diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura, tampaknya sudah berada di garis start, siap melaju dengan kekuatan mesin partai besar di belakang mereka.
Di sisi lain, ada pasangan calon Wali Kota Dokter Weny Gaib yang baru saja menggandeng Rendy V Mangkat sebagai calon wakilnya, didukung oleh koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Namun, di tengah-tengah persaingan ini, spekulasi politik semakin liar dengan kemungkinan munculnya poros baru yang digawangi oleh Meiddy Makalalag (Mekal) dan Ketua NasDem Kotamobagu, Syarifuddin Mokodongan.
Jika benar, poros ini diprediksi akan mendapat dukungan dari sejumlah partai, termasuk NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta dua partai non parlemen pada Pileg Februari 2024, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Pasangan ini bisa jadi kuda hitam dalam pilwako nanti.
Mekal, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kotamobagu, menghadapi situasi pelik setelah partainya sendiri, PDIP, lebih memilih untuk mengusung pasangan Nayodo-STA.
Keputusan ini bisa saja memaksa Mekal untuk mencari alternatif lain jika ia ingin tetap berada dalam pertarungan Pilwako.
Salah satu skenario yang semakin kuat, adalah wacana Ia akan memaksakan diri untuk maju bersama Syarifuddin Mokodongan, menciptakan aliansi baru yang bisa menjadi game changer dalam kontestasi ini.
Jika poros baru ini terbentuk, maka tidak hanya akan menambah warna dalam Pilwako Kotamobagu, tetapi juga dapat mengguncang fondasi koalisi yang sudah ada.
Poros Mekal-Syarif tidak bisa dianggap remeh, kombinasi pengalaman politik dan kemampuan mobilisasi dukungan akar rumput bisa menjadi faktor yang sulit dihadapi oleh pasangan calon lainnya.
Terkait hai itu, Ketua Nasdem Kotamobagu Syarifuddin Mokodongan kepada Tim Redaksi Totabuan News Sabtu 10 Agustus 2024 mengungkapkan kalau wacana poros baru masih spekulasi public.
Syarifuddin, mengatakan komunikasi antara dirinya dan Mekal masih terbatas pada urusan pekerjaan sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kotamobagu.
Menurutnya, komunikasi yang ada sejauh ini hanya mencakup tanggung jawab dan tugas mereka sebagai wakil rakyat. Belum ada pembicaraan serius mengenai pembentukan poros baru atau pasangan “MESRA” (Meiddy Makalalag – Syarifuddin Mokodongan), yang tengah menjadi bahan perbincangan di kalangan politikus lokal.
“Dan hingga saat ini, belum ada instruksi dari DPP terkait pengusungan calon dalam Pilwako Kotamobagu. Jika DPP memutuskan untuk mengusung siapa pun calon, tentu kita akan mengawal keputusan tersebut dengan baik,” ujarnya.
Meski demikian Ia mengatakan, dalam Pilkwako nanti, NasDem siap mengusung figur-figur terbaik yang mungkin tidak terakomodir oleh partai lain. “NasDem akan mengusung figur yang tidak terakomodir di partai lain. Figur ini adalah putra-putri terbaik, jangan ada yang dibuang. Biar mereka bersaing secara fair,” tegas Syarifuddin.
(Konni Balamba)