TNews, YOGYAKARTA – Jogkem Grup dan Joxzin Lawas menggelar kegiatan donor darah rutin yang ke-8 di Bakpia Jogkem, Jl. Langenastran Lor 31 Panembahan Keraton, Yogyakarta, Minggu (15/9/2024).
Acara yang dibuka oleh Direktur Utama Jogkem Grup, Arya Ariyanto ini dihadiri oleh Plt. Ketua PMI Kota Yogyakarta, Irjen (Purn) Haka Astana dan juga Afnan Hadikusumo.
“Berawal dari ulang tahun Jogkem yang ke-9 waktu itu, kita adakan kegiatan donor darah. Setelah itu kita rutin adakan tiap dua atau tiga bulan sekali. Selain donor darah, acara lain yang kita laksanakan adalah kegiatan masjid dan pelatihan untuk UMKM, “ujar Arya Ariyanto.
Haka Astana mengapresiasi kegiatan donor darah kepada Jogkem Grup dan Joxzin, serta masyarakat yang hadir untuk mendonorkan darahnya bagi kemanusiaan.
“PMI itu punya empat komponen atau anggota, yakni pengurus, pegawai, relawan, dan unit usaha. Pengurus atau relawan dipilih lima tahun sekali. Sedang pegawai ada dua, yang mengelola administrasi yang dikendalikan oleh markas dan unit usaha pelaksana teknis yang melaksanakan unit usaha, salah satunya adalah donor darah, apotik, pelayanan ambulan dan pendidikan dan latihan. Ini yang ada di PMI.”
“Sedangkan untuk relawan yang umum TSR (Tenaga Sukarela), kemudian juga para mahasiswa yang tergabung dalam KSR (Korps Sukarela) dan anak-anak sekolah yang tergabung dalam PMR (Palang Merah Remaja),” sambung Haka.
“Stok darah yang diperlukan di PMI Yogyakarta rata-rata setiap bulan kami mensuport sekitar 4500 – 5000 kantong dengan berbagai golongan darah. Kami tidak bisa kosong, karena sewaktu-waktu ada yang memerlukan kantong darah.”
Haka menerangkan, mengelola darah itu seperti bank. Tidak boleh kebanyakan atau kekurangan stok darah.
“Kalau kekurangan stok, ada orang minta padahal darurat kita tidak bisa melayani. Kalau kebanyakan stok, kita juga tidak mampu mengelolanya, karena expired. Karena untuk trombosit hanya 5 hari, untuk sel darah merah 30 hari kita bisa menyimpan.”
“Orang donor darah, darahnya maksimal 4 jam harus dibawa ke kantor PMI. Kemudian kita olah, kurang lebih 3 jam baru siap untuk ditransfusikan bagi yang memerlukan. Jadi tidak langsung. Kita 24 jam siaga. Kita bekerja untuk kemanusiaan dengan ikhlas.”
Sementara itu Afnan Hadikusumo yang juga bakal calon Wali Kota Yogyakarta mengatakan, saat-saat ini ia diberi amanah oleh untuk maju di pilkada. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah menjaga tradisi atau budaya yang menjadi landasan untuk kegiatan di tengah masyarakat, yakni tolong menolong, tepa slira, toleransi dan sebagainya.
“Untuk menjaga tradisi ini baik, maka nanti tiap tahun kita memberikan berupa subsidi ke kelurahan 100 juta. Karena kelurahan adalah tempat terdepan memberikan pelayanan. Sehingga persoalan-persoalan masyarakat bisa langsung diselesaikan, kecuali persoalan domestik atau rumah tangga.”
“Seratus hari setelah dipilih, kita selesaikan misal tentang sampah. Kepala daerah itu kepala pelayanan masyarakat. 90 persen program kita adalah mendengarkan keluhan masyarakat, 10 persen menyelesaikan persoalan masyarakat,” pungkas Afnan.*
Peliput: Clementine