TNews, PENDIDIKAN – Naufa Nufail, seorang siswa berprestasi dari MAN Insan Cendekia Lombok Timur, menorehkan jejaknya dalam ajang Parlemen Remaja 2024. Di usia 17 tahun, Naufa telah berhasil meraih berbagai pencapaian gemilang, mulai dari Duta AntiKorupsi NTB hingga 20 medali di berbagai ajang riset dan karya tulis tingkat nasional maupun internasional. Terbaru, ia berhasil membawa pulang medali perak dalam kompetisi bergengsi Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) 2024 di Ternate.
“Saya percaya bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan kecil,” ungkap Naufa ketika ditanya tentang alasannya mengikuti Parlemen Remaja.
“Sebagai remaja, saya ingin berkontribusi langsung terhadap solusi permasalahan masyarakat melalui inovasi riset.”
Bagi Naufa, menjadi bagian dari Parlemen Remaja bukan hanya soal memperluas jaringan dan wawasan, tetapi juga sebagai wujud nyata dari cita-citanya untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional.
Meskipun ia sempat merasakan kegagalan ketika pertama kali mendaftar, Naufa tidak menyerah. Ia justru menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan diri. Ketika pendaftaran dibuka lagi pada 2024, Naufa siap dan berhasil terpilih sebagai salah satu peserta.
“Kegagalan tidak membuat saya mundur. Justru itu menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar dan berkembang,” tambahnya.
Namun, perjalanan Naufa menuju Parlemen Remaja tidaklah mudah. Pada 2-8 September, ia berada di Ternate untuk mengikuti MYRES 2024, dan pada 9 September ia harus langsung terbang ke Jakarta untuk mengikuti Parlemen Remaja.
Setelah melalui perjalanan panjang dari Ternate hingga Lombok, Naufa hanya memiliki empat jam di rumah sebelum harus berangkat lagi ke Jakarta. Meski sempat jatuh sakit di tiga hari pertama kegiatan karena kelelahan, dukungan dari teman-teman fraksinya di Fraksi Larantuka membuatnya tetap semangat.
“Fraksi saya sangat mendukung. Meskipun saya sakit, pengalaman ini tetap berharga bagi saya,” kenangnya.
Naufa berharap generasi muda Indonesia bisa menjadi agen perubahan yang berani mengambil langkah nyata. “Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju sukses. Teruslah belajar dan berkembang, jadilah pribadi yang bermanfaat bagi sekitar,” pesannya.
Ia juga terinspirasi oleh kutipan dari Sultan Murad II kepada anaknya Muhammad Al Fatih, “Sebuah anak panah harus mundur beberapa langkah sebelum melesat lebih jauh.”
Fabio