TNews, BMR – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, sekaligus pengukuhan pengurus Brigade Bogani Dumoga Raya, sekitar 300 anggota dari organisasi adat Barisan Garda Adat Terdepan Bogani (Brigade Bogani) melakukan ziarah budaya ke makam Bogani di Tudu Passi, Kabupaten Bolaang Mongondow. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya memperkuat ikatan adat dan budaya masyarakat Bolaang Mongondow Raya.
Rangkaian kegiatan dimulai pada pagi hari dengan apel siaga yang digelar di halaman kampus Institut Agama Islam (IAI) Kotamobagu, yang juga berfungsi sebagai sekretariat Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow Raya (Amabom Raya).
Setelah apel, peserta bergerak menuju makam Bogani Talun Pongayow di Tudu Pasi, kemudian melanjutkan perjalanan ke beberapa situs penting lainnya, seperti Lapangan Boki Hontinimbang Kotamobagu, Patung Bogani Talun Pongayow di pertigaan Kotobangon, dan akhirnya kembali ke Aula Kampus IAI Kotamobagu.
Di Aula Kampus IAI Kotamobagu, kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus Brigade Bogani Dumoga Raya. Pengukuhan dilakukan oleh Panglima Besar Brigade Bogani Bolmong Raya, Drs. H. Zainul A. Lantong, S.H, yang juga Ketua Umum BPH Amabom Raya. Sebanyak 212 pengurus Brigade Bogani Dumoga Raya dilantik dalam upacara yang khidmat ini, termasuk Panglima Sutrisno Pasi, dan jajaran pengurus lainnya seperti Taslim Maku, Ridel Manoppo, Bobby Kangki, Abdul Husain Mokoagow, dan Huldin Mokodompit.
Selain pengukuhan pengurus, acara dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Bersama yang menegaskan komitmen Brigade Bogani dalam menjaga kedamaian dan netralitas pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Ikrar tersebut mencakup beberapa poin penting, antara lain: mendukung pelaksanaan Pilkada dengan damai, menjaga netralitas, berkoordinasi dengan pihak TNI-POLRI, dan menerima hasil Pilkada yang sah.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh adat dan budaya, seperti Panglima Brigade Bogani wilayah Bolaang Mongondow, Dr. Muliadi Mokodompit, yang juga Rektor IAI Kotamobagu, Dewan Adat BMR, L.K. Mokoginta, dan sejumlah perwakilan komunitas adat dan lembaga di Bolaang Mongondow Raya.
Namun, satu hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan tersebut adalah kondisi makam Bogani di Tudu Pasi yang sangat memprihatinkan. Banyak peserta ziarah yang menyayangkan kurangnya perawatan terhadap situs bersejarah ini.
Akses menuju makam yang seharusnya mudah dijangkau kini hanya dapat dilalui melalui jalur yang tertutup semak belukar, dengan jalan setapak yang sudah hampir hilang. Para peserta berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pemeliharaan situs-situs bersejarah seperti makam Bogani, sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
Melalui kegiatan ini, Brigade Bogani Dumoga Raya tidak hanya mengukuhkan struktur organisasi adat mereka, tetapi juga memperkuat komitmen untuk menjaga dan melestarikan adat, budaya, dan tradisi masyarakat Bolaang Mongondow, serta memberikan kontribusi positif dalam menjaga kedamaian dan kelancaran Pilkada 2024.
(Konni Balamba)