TNews, SULUT – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus Komaling dan Viktor Mailangkay, tampil sebagai pemenang yang tak terbantahkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Klaim kemenangan mereka menggemparkan, setelah hasil hitung cepat (Quick Count) dari Charta Politika Indonesia menunjukkan angka kemenangan yang spektakuler.
Yulius-Viktor, yang diusung oleh partai besar seperti Gerindra, Nasdem, Golkar, PSI, PKS, PAN, PKB, dan Perindo, meraih 36,51% suara, unggul tipis namun pasti dari pesaing terdekat mereka, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Pajouw (31,94%), serta Steven Kandouw-Denny Tuejeh (31,55%).
“Puji Tuhan, alhamdulillah, kami menang!” seru Yulius Selvanus dalam pidato kemenangannya yang menggetarkan di Manado, Rabu kemarin (27/11/2024).
Dengan antusias, Yulius mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sulut yang telah memberikan dukungan luar biasa kepada dirinya dan Viktor Mailangkay. Dia menegaskan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan rakyat, tanpa ada intervensi uang ataupun politik kotor.
“Kami ingin perubahan besar untuk Sulut! Hati-hati para koruptor, kami datang untuk membersihkan Sulut!” tegas Yulius.
Dalam pidato kemenangan yang berapi-api itu, Yulius juga menyerukan agar seluruh masyarakat Sulut, terlepas dari pilihan politik mereka, bersatu untuk membangun provinsi ini.
“Tidak ada yang lebih penting selain kemajuan Sulut. Siapa pun yang tidak memilih kami, tidak apa-apa. Kami akan menggandeng mereka, karena kita semua adalah masyarakat Sulut. Perbedaan itu hal yang biasa, tetapi mari kita majukan Sulut bersama-sama!” tambahnya.
Pilkada Sulut kali ini memang penuh dinamika, dengan tiga pasangan calon yang bertarung sengit. Namun, hasil akhir menunjukkan bahwa Yulius-Viktor adalah pilihan utama rakyat Sulut, yang menginginkan perubahan nyata dan pemimpin yang bersih dari praktik-praktik korupsi.
Dengan kemenangan ini, Yulius Selvanus dan Viktor Mailangkay siap memimpin Sulawesi Utara menuju masa depan yang lebih cerah, dengan fokus pada pembangunan, pemberantasan korupsi, dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara para pesaing, terutama mereka yang terlibat dalam praktik politik yang tidak bersih, kini harus menghadapi tantangan baru: perubahan besar yang dibawa oleh pasangan pemenang ini.
(Konni Balamba)