Pemkot Yogyakarta Tandatangani Kesepakatan Bersama dengan Yayasan Vesta Indonesia untuk Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS

0
9
Gambar: Perwakilan Yayasan Vesta Indonesia, Joko Hadi Purnomo, saat diwawancarai media usai acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot Yogyakarta dan Yayasan Vesta Indonesia di Hotel Royal Darmo Malioboro, Jumat (1/11/2024). Foto: Clementine Roesiani.

TNews, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menjalin kerja sama dengan Yayasan Vesta Indonesia untuk penanggulangan HIV AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di wilayah Kota Yogyakarta. Kesepakatan ini ditandatangani dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) di Hotel Royal Darmo Malioboro, Jumat (1/11/2024).

Hal ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan sinergi dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.

Perwakilan Yayasan Vesta Indonesia, Joko Hadi Purnomo saat ditemui mengatakan, Yayasan Vesta berdiri sejak tahun 2004 melalui pendanaan swadaya dari komunitas dan di tahun 2015 memiliki legalitas. Vesta ini bergerak di bidang kesehatan, kebudayaan, dan pendidikan.

“Untuk MoU dengan Pemkot dan perjanjian kerja sama dengan dinas kesehatan hari ini kami yang mengundang, karena Indonesia ini middle country yang akan menjadi negara yang maju, sehingga donor pelan-pelan akan meninggalkan Indonesia. Dan di tahun 2030 donor sudah selesai,” ujarnya.

“Kami memiliki donor yang mendanai tiga penyakit menular yakni HIV AIDS, TBC, dan malaria. Kebetulan kami fokus pada pencegahan HIV AIDS di DIY. ”

Lebih lanjut Joko menyatakan, kegiatan pokok Vesta adalah penjangkauan di populasi Lelaki Seks Lelaki (LSL), waria, penjangkauan lapangan di Pekerja Seks Komersial (PSK) perempuan dan penjangkauan lapangan di penggunaan NAPZA suntik.

“Penjangkauan yang dimaksud di sini, kami melakukan edukasi, membagikan alat pencegahan dan sekaligus testing. Kami bekerjasama dengan lintas layanan atau puskesmas-puskesmas sebagai sumber daya untuk testing HIV-nya.”

Ketika ditanya kendala yang ditemui, Joko mengungkapkan kurang adanya dukungan dari pemerintah. Karena pendanaan selama ini dari 2004 sampai 2024 murni dari donor, tidak dari pemerintah.

“Kami berharap pemerintah bisa mempersiapkan mulai saat ini ketika donor di tahun 2030 sudah hendak mengurangi anggaran. Masalah HIV AIDS ini tidak hanya masalah kesehatan saja, tapi ekonomi, sosial, budaya ikut bertanggung jawab juga,” ungkapnya.*

Peliput: Clementine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.