TNews, SULUT – Dalam debat ketiga calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara yang digelar di Gedung GKIC Manado, Selasa (12/11/2024), Steven Kandouw, calon gubernur nomor urut 3 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menegaskan pentingnya menjaga persatuan meski berada di tengah kontestasi politik.
“Pilkada hanya sementara, tetapi persahabatan itu selamanya,” ujar Steven dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini disampaikan dalam konteks persaingan politik yang kerap menegangkan, namun menurutnya, persaingan bukanlah alasan untuk merusak hubungan baik antar sesama.
“Meski kami (paslon) bertanding di Pilkada, saya tetap menganggap teman-teman kandidat lain sebagai sahabat. Saya tetap bersahabat dengan pak Elly, pak Hanny, pak Victor dan Yulius. Pada akhirnya, kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membangun Sulawesi Utara lebih baik,” tambah Steven.
Dalam debat yang dihadiri oleh masyarakat Sulut itu, Steven Kandouw, yang berpasangan dengan Alfrets Deny Tuejeh, tampil percaya diri dengan visi dan misi mereka untuk Sulawesi Utara.
Namun, lebih dari itu, Steven mengingatkan pentingnya menjaga rasa persatuan dan toleransi dalam berdemokrasi, meski ada perbedaan pilihan politik.
“Pilkada adalah bagian dari proses demokrasi yang harus kita jalani dengan penuh kedewasaan dan saling menghormati. Meskipun kami berlainan pilihan, namun kami tetap satu dalam semangat kebersamaan untuk Sulawesi Utara,” ujar Steven yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara ini.
Sikap humanis yang ditunjukkan Steven Kandouw ini menjadi sorotan dalam debat tersebut, mengingatkan bahwa meskipun politik sering kali penuh dengan kompetisi, hubungan persaudaraan dan persahabatan di tingkat masyarakat jauh lebih penting.
Ia juga berharap, setelah Pilkada, seluruh masyarakat Sulut bisa kembali bersatu untuk bersama-sama membangun daerah tercinta ini tanpa ada perpecahan.
Pernyataan Steven yang mengedepankan nilai-nilai persahabatan ini menjadi angin segar di tengah ketegangan politik yang seringkali muncul menjelang pemilu atau pilkada. Para pendukung, baik dari partai maupun masyarakat, diharapkan dapat mengambil contoh positif ini dan tidak terjebak dalam perpecahan.*
Peliput: Konni Balamba
