TNews, KOTAMOBAGU – Nama Zaskia Putri Salurante kini tengah menjadi sorotan, bukan hanya karena prestasinya yang luar biasa di dunia karate, tetapi juga karena minimnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Kotamobagu di masa kepemimpinan Wali Kota Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Nayodo Koernaiwan (TB-NK), terhadap bakat besar yang dimilikinya.
Atlet muda berusia 15 tahun asal Desa Bilalang Satu, Kecamatan Kotamobagu Utara, ini telah meraih segudang prestasi tingkat nasional dan internasional, namun justru harus melanjutkan kariernya di luar daerah karena kurangnya dukungan dari pemerintah setempat.
Zaskia, yang merupakan putri kedua dari pasangan Tomi Salurante dan Sarini Mokoagow, mulai mencuri perhatian sejak ia memenangkan Kejuaraan O2SN tingkat nasional.
Keberhasilan tersebut menjadi titik awal perjalanan panjang Zaskia di dunia olahraga bela diri, yang membawanya meraih berbagai kejuaraan hingga tingkat dunia.
Dari Asia hingga Eropa, Zaskia telah mengukir prestasi gemilang, bahkan baru-baru ini berhasil meraih juara satu di Kejuaraan Karate Dunia yang diselenggarakan di Phuket, Thailand. Saat ini, ia bahkan menempati peringkat 7 dunia di kelas junior.
Namun, meskipun telah mengharumkan nama Kotamobagu dan Indonesia di berbagai ajang internasional, Zaskia seakan tidak mendapat perhatian yang layak dari Pemerintah Kota Kotamobagu di bawah kepemimpinan Wali Kota Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Nayodo Koernaiwan (TB-NK) saat itu.
Menurut sang ayah, Tomi Salurante, meski Kota Kotamobagu sering naik podium berkat prestasi putrinya, tidak ada bentuk apresiasi yang nyata dari pemerintah daerah.
“Anak kami sering mengharumkan nama Kota Kotamobagu, tapi kepedulian dari pemerintah setempat sangat minim. Justru, Gorontalo yang memberikan dukungan dan beasiswa, bahkan menjadikannya sebagai bagian dari tim atlet mereka,” ujar Tomi dengan nada kecewa.
Tomi juga menuturkan bahwa meskipun keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi, mereka tetap berusaha mendukung penuh Zaskia dalam mencapai cita-citanya.
Sebagai seorang ayah, Tomi mengungkapkan banyaknya pengorbanan yang harus ia lakukan, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangatnya untuk melihat anaknya sukses di kancah internasional.
Kini, setelah beberapa kali memenangkan kejuaraan dunia, Zaskia mendapat tawaran dari berbagai pihak, mulai dari perusahaan swasta hingga pemerintah provinsi, yang tertarik untuk menjadikannya atlet andalan.
Bahkan, pengusaha muda Michael Iqel Bibisa, yang dikenal sebagai pemerhati olahraga berbakat, turut memberi apresiasi dan berharap Zaskia dapat membela tanah kelahirannya, Kota Kotamobagu.
“Saskia adalah aset bangsa yang sangat berharga. Ia telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Sangat disayangkan jika Pemerintah Kota Kotamobagu tidak memberikan perhatian yang cukup terhadapnya,” ujar Michael yang juga dikenal sebagai owner TCW Grup, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang olahraga.
Michael menambahkan, bahwa Kota Kotamobagu seharusnya merasa bangga memiliki atlet seperti Zaskia, dan sudah saatnya pemerintah daerah memberikan dukungan yang lebih besar, baik berupa fasilitas, pelatihan, maupun penghargaan yang setimpal dengan prestasi yang telah dicapainya.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana seorang atlet muda dari daerah kecil bisa berprestasi di tingkat dunia. Pemerintah Kotamobagu seharusnya tidak menutup mata terhadap hal ini,” tegasnya.
Kisah Zaskia Putri Salurante menjadi cermin bagi banyak atlet di daerah yang merasa kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah. Meskipun demikian, Zaskia dan keluarganya tetap tegar dan terus berjuang demi meraih mimpi besar di dunia olahraga. Sebagai atlet muda yang telah mengharumkan nama bangsa, Zaskia patut mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah agar ia dapat terus berkembang dan mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi.
Dengan tekad dan semangat juang yang tak kenal lelah, Zaskia Putri Salurante membuktikan bahwa meskipun terkadang harus berjuang sendirian, bakat dan dedikasi akan selalu menemukan jalan untuk bersinar.
Kini, harapan masyarakat Kotamobagu dan pecinta olahraga Indonesia adalah agar pemerintah daerah segera membuka mata dan memberikan apresiasi yang sepatutnya bagi sang juara muda yang telah mengangkat nama Kota Kotamobagu ke kancah internasional. (***)