TNews, KOTAMOBAGU – Polres Kotamobagu bekerja sama dengan Dinas Pertanian melaksanakan penanaman padi menggunakan metode rekayasa Jajar Legowo 41. Langkah ini dilakukan sebagai strategi baru dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya pada lahan tanam yang terbatas. Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti sistem tanam tegel yang selama ini digunakan, Kamis (19/12/2024).
Metode Jajar Legowo 41 dirancang untuk meningkatkan jumlah hasil panen dengan mengatur jarak tanam padi yang lebih efisien. Jika sistem tanam tegel hanya menghasilkan 3,1 ton gabah per hektare, metode Jajar Legowo 41 dapat meningkatkan produktivitas hingga 5,4 ton per hektare. Perbedaan ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan hasil panen petani.
Dalam kegiatan ini, staf dan penyuluh dari Dinas Pertanian yang diwakili oleh Suharto Londa SP, MSi, menjelaskan bahwa metode Jajar Legowo 41 memberikan ruang tumbuh yang lebih baik bagi tanaman padi. Sistem ini memungkinkan lebih banyak tanaman yang mendapatkan paparan sinar matahari dan memudahkan proses perawatan, seperti pemupukan dan pengendalian hama.
Kolaborasi ini tidak hanya menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan contoh nyata yang bisa diikuti oleh para petani di wilayah hukum Polres Kotamobagu. Dengan metode ini, diharapkan produktivitas pertanian meningkat secara signifikan, meskipun lahan tanam yang tersedia terbatas.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara masing-masing instansi pemerintah dan masyarakat dapat membawa dampak positif dalam pengembangan sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani dalam mendukung program asta cita Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan.*
Peliput: Muklas