Oknum Orang Tua Siswi di SMA 1 Kotamobagu Dinilai Rusak Citra Guru

0
16
Foto : Mem Simpuru (Guru SMA 1 Kotamobagu) memohon maaf kepada orang tua salah satu siswi.

TNews, KOTAMOBAGU – Salah orang tua siswa di SMA Negeri 1 Kotamobagu yang berinisial R, secara terang-terangan merusak citra para pendidik di sekolah tersebut melalui aksi yang tak terpuji. Tindakan R ini tidak hanya mencoreng nama baik guru yang terlibat, tetapi juga menyeret seluruh guru dan institusi pendidikan di sekolah tersebut ke dalam permasalahan yang mencoreng dunia pendidikan!

Kejadian bermula ketika R, yang diduga merasa tidak puas dengan perlakuan salah seorang guru terhadap anaknya, memutuskan untuk mengambil langkah ekstrem.

Alih-alih menyelesaikan masalah secara baik-baik dengan pihak sekolah, R malah memilih untuk melakukan bully lewat media sosial yang membuat banyak pihak terkejut.

Dengan penuh amarah, R mengunggah siaran langsung yang memperlihatkan dirinya memarahi dan membentak-bentak seorang guru yang dikenal dengan sebutan Mem Simpuru.

Yang lebih mengejutkan lagi, dalam siaran langsung itu, meskipun Mem Simpuru sudah meminta maaf berkali-kali, R tidak menunjukkan tanda-tanda keinginan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih bijaksana.

Bahkan, sikap arogan yang ditunjukkan R dalam video itu semakin memperburuk keadaan dan menyebabkan ketegangan yang tak perlu. Bukan hanya Mem Simpuru, namun seluruh guru SMA 1 Kotamobagu ikut terdampak oleh perlakuan tidak pantas ini.

Reaksi keras datang dari pemerhati, Parindo Potabuga, yang dengan tegas mengecam tindakan R. “Tindakan seperti ini sangat merusak citra guru di mata masyarakat. Bukan hanya Mem Simpuru atau guru-guru di SMA 1, tapi seluruh guru di Indonesia merasa terluka dengan sikap R yang tidak pantas itu!” tegas Parindo.

Lebih jauh lagi, Parindo menyatakan bahwa meskipun masalah ini melibatkan orang tua dan sekolah, R seharusnya menyelesaikan persoalan dengan cara yang lebih dewasa.

Siaran langsung yang seharusnya menjadi bagian dari mediasi malah berbalik menjadi bentuk perundungan terhadap seorang guru yang seharusnya dihormati.

Kejadian ini jelas memberikan tamparan keras bagi dunia pendidikan di Kotamobagu, dan sekaligus memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana seharusnya orang tua mendidik anak dan menyelesaikan masalah dengan cara yang bijak tanpa merugikan pihak lain, apalagi para guru yang sudah berusaha mendidik generasi penerus bangsa dengan penuh dedikasi. (Konni Balamba)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.