TNews, OPINI – Gorontalo Utara kembali menjadi sorotan terkait maraknya pengiriman batu hitam ilegal yang diduga melalui pelabuhan di wilayah tersebut. Kasus ini semakin menambah angka peredaran barang ilegal di Provinsi Gorontalo dan menjadi perhatian berbagai pihak.
Jasmin Dalanggo, seorang aktivis Gorontalo, mendesak pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk serius mengusut tuntas kasus ini. Ia menegaskan bahwa perlu ada investigasi mendalam guna mengungkap benang merah di balik praktik ilegal tersebut.
Selain itu, Jasmin juga meminta APH untuk memeriksa pelabuhan milik PT Agit, yang diduga menjadi lokasi utama pengiriman barang ilegal. Ia menilai bahwa aktivitas ini merugikan daerah dan tidak memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Provinsi Gorontalo.
Jasmin mencurigai adanya permainan dan keterlibatan mafia dari oknum tertentu dalam pengiriman batu hitam ini. Menurutnya, jika APH dan pemerintah benar-benar serius, maka akan terungkap siapa pihak yang berada di balik layar aktivitas ilegal ini.
“Kalau ini bersifat ilegal, pasti tidak ada dokumen resmi untuk meloloskan barang lewat Pelabuhan Gorontalo Utara. Namun, jika ada dokumen yang dimanipulasi, berarti ada pihak yang terlibat dalam kecurangan administrasi. Oleh karena itu, harus ada pemeriksaan terhadap PT Agit dan kemungkinan manipulasi surat pengiriman,” ungkap Jasmin.
Kasus ini semakin mencuat setelah dalam beberapa minggu terakhir, kontainer bermuatan batu hitam ilegal asal Gorontalo berhasil diamankan oleh Mabes Polri. Dengan adanya temuan ini, Jasmin berharap perkara ini dapat segera diselesaikan secara transparan.
Namun, ia juga mempertanyakan apakah APH dan pemerintah memiliki keberanian untuk mengungkap jaringan di balik pengiriman batu hitam ilegal ini. Menurutnya, diperlukan tindakan tegas dari pemerintah untuk memastikan bahwa aktivitas ilegal seperti ini tidak terus berlanjut, mengingat dampaknya yang merugikan bagi daerah.
“Barang ilegal tidak memberikan kontribusi bagi daerah, dan jika dibiarkan, akan semakin merusak ekonomi serta merugikan masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada langkah tegas dalam menindak pelaku dan membongkar jaringan yang terlibat,” pungkas Jasmin.*
Peliput: Alwi Kakoe
