CATATAN MALAM : Disko Tanah dan Influenser ‘Makan Puji’

0
1
Konni Balamba

TNews, OPINI – Baru-baru ini, media sosial kembali dipanaskan oleh unggahan dari seorang pengusaha sekaligus influenser asal Kotamobagu, Norma Ali—yang lebih dikenal sebagai Mama Arfa.

Dalam status yang ia bagikan, Mama Arfa mengkritik keras kegiatan “disko tanah” yang digelar hingga dini hari di salah satu desa di Kotamobagu. Ia menilai kegiatan tersebut sudah kelewat batas karena berlangsung sampai waktu subuh, bersamaan dengan umat Muslim yang menjalankan ibadah.

Unggahan itu langsung menuai beragam reaksi. Ada yang mendukung, merasa bahwa sudah saatnya kegiatan hiburan malam diatur agar tak mengganggu ketenangan warga. Tapi tak sedikit pula yang balik menyerang Mama Arfa.

Kritiknya dianggap terlalu berlebihan, bahkan terkesan sok suci. Beberapa netizen menyindir bahwa sang influenser ini hanyalah “influencer makan puji”—istilah untuk mereka yang terlalu haus akan sanjungan dan perhatian.

Fenomena ini menunjukkan betapa tipis batas antara kepedulian sosial dan pencitraan di era media sosial. Ketika seorang figur publik berbicara, tak jarang niat baiknya dibaca sebagai upaya untuk tampil benar sendiri. Tapi, apakah ini sepenuhnya salah? Ataukah kita yang terlalu cepat menghakimi niat seseorang hanya karena kita tak sejalan dengan pendapatnya?

Disko tanah, sebagai bentuk hiburan rakyat, tentu punya tempat tersendiri di hati masyarakat. Tapi ketika hiburan itu mulai mengusik kenyamanan publik, sudah seharusnya ada ruang untuk berdiskusi. Bukannya langsung menutup telinga atau menyerang pribadi mereka yang bersuara.

Satu hal yang jelas: dunia maya adalah panggung yang tak punya penonton pasif. Setiap kata bisa jadi peluru, dan setiap status bisa memicu perang opini. Tinggal kita yang memilih—ingin jadi penonton bijak, atau komentator yang hanya cari sensasi. (**)

Penulis : Konni Balamba

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses