TNews, SUMUT – Dua pegawai Kejaksaan Negeri Deli Serdang menjadi korban pembacokan sadis oleh dua orang tak dikenal (OTK) saat sedang memanen sawit di ladang milik pribadi mereka. Peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul 13.15 WIB dan menggegerkan masyarakat setempat.
Korban adalah JWS (53), seorang Jaksa Pidana Umum, dan AH (25), staf ASN di Kejari Deli Serdang. Keduanya diserang secara brutal oleh pelaku yang datang dengan sepeda motor Honda Vario abu-abu, membawa tas pancing yang ternyata berisi senjata tajam jenis parang!
“Benar, telah terjadi pembacokan terhadap dua personel Kejari Deli Serdang. Kami sangat mengecam aksi biadab ini,” tegas Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W Ginting, SH, MH, saat dikonfirmasi.
Berdasarkan keterangan dua saksi di lokasi, Safari (sopir pengangkut sawit) dan Mean Purba (wiraswasta), korban tiba di ladang sawit di Desa Perbaungan, Kecamatan Kotarih, sekitar pukul 09.35 WIB. Mereka berniat memanen sawit dari kebun pribadi. Tak lama, AH menghubungi seorang honorer kejaksaan untuk menyampaikan kepada tokoh ormas setempat agar datang ke lokasi.
Namun, situasi berubah mencekam ketika dua pria misterius mendatangi lokasi dengan membawa tas pancing yang ternyata menyimpan senjata mematikan. Tanpa peringatan, kedua pelaku langsung mengayunkan parang dan menghabisi korban yang tidak sempat melawan. Pukul 13.22 WIB, kedua korban ditemukan terkapar bersimbah darah oleh dua saksi, yang langsung membawa mereka ke RSUD Lubuk Pakam.
Hingga kini, kondisi kedua korban masih kritis dan sedang mendapat penanganan medis intensif. Mereka bahkan dirujuk ke RS Columbia Asia Medan demi perawatan lanjutan. Kejaksaan Tinggi Sumut menegaskan, proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan dengan serius.
Kajati Sumut, Idianto SH, MH, bersama aparat kepolisian dan militer, langsung menjenguk korban di rumah sakit dan menyatakan akan mengawal kasus ini hingga tuntas. “Kami akan memburu pelaku hingga ke akar! Tidak ada kompromi untuk aksi kekerasan terhadap aparat penegak hukum!” tegasnya.
Adre W Ginting mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah serangan ini berkaitan langsung dengan perkara yang sedang ditangani korban, atau merupakan masalah personal. Polisi telah turun tangan dan penyelidikan lanjutan sedang dilakukan secara intensif.
“Kita tidak akan berhenti sampai pelaku tertangkap. Serangan ini tidak hanya menyerang dua individu, tetapi juga simbol keadilan!” pungkas Adre. (Nanda Putra)
