TNews, YOGYAKARTA – Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dibuka dengan nuansa strategis dan penuh dinamika politik pada Minggu (18/5) di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Acara prestisius ini dibuka langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menandakan eratnya hubungan antara kekuatan politik lokal dan pemerintahan daerah.
Hadir pula Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, yang menegaskan bahwa Musda bukan sekadar ajang rutin memilih ketua, melainkan momentum penting dalam menentukan arah kebijakan dan konsolidasi internal partai di tengah dinamika politik nasional menjelang Pilkada 2024 lanjutan dan persiapan Pilpres 2029.
“Musda ini adalah forum strategis tertinggi di tingkat daerah. Kita bukan hanya bicara regenerasi kepemimpinan, tetapi juga menyiapkan kekuatan Golkar DIY dalam menyongsong tantangan politik nasional ke depan,” tegas Bahlil dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah.
Setelah pembukaan, agenda Musda dilanjutkan di Hotel Saphir, Jalan Laksda Adisucipto, dan langsung diwarnai dengan isu sentral: siapa yang akan memimpin DPD Partai Golkar DIY ke depan?
Hingga Musda digelar, hanya satu nama yang mencuat sebagai calon ketua – Singgih Januratmoko, anggota DPR RI dari Dapil Klaten dan Solo Raya. Ketua DPD Golkar Kabupaten Sleman, Janu Ismadi, menyampaikan bahwa dengan hanya satu calon yang mendaftar, besar kemungkinan Singgih akan terpilih secara aklamasi.
“Kalau sampai penutupan pendaftaran tetap satu nama, maka Musda akan memilih secara aklamasi. Pak Singgih adalah satu-satunya calon sejauh ini,” ungkap Janu.
Meski berasal dari dapil di Jawa Tengah, Singgih diketahui berdomisili di Yogyakarta. Janu berharap Singgih mampu membawa energi baru untuk membesarkan partai di wilayah yang selama ini dikenal sebagai basis kuat parpol-parpol lain.
“Beliau tinggal di Jogja, dan kami yakin bisa memberi kontribusi nyata. Golkar harus lebih progresif di DIY, dan kepemimpinan baru harus bisa menjawab tantangan itu,” ujarnya.
Langkah aklamasi ini, jika terjadi, mencerminkan soliditas internal sekaligus membuka babak baru bagi Golkar DIY untuk melakukan konsolidasi menyongsong kontestasi politik mendatang. (Netron)
