TNews, BOLMONG RAYA — Desakan masyarakat terhadap percepatan pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (P-BMR) terus memuncak! Presidium P-BMR didorong untuk segera menemui Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), guna mempertegas komitmen pemerintah terhadap nasib ribuan masyarakat BMR yang telah lama menanti kepastian pembentukan provinsi baru ini.
Tokoh senior politik Bolmong Raya, Firasat Mokodompit, angkat bicara lantang.
“Jika lima kabupaten/kota se-BMR telah menyetujui agenda Presidium, maka saatnya bergerak! Segera lakukan audiensi dengan Gubernur. Ini bukan lagi soal wacana — ini tentang hak masyarakat yang selama ini menaruh harapan besar pada PBMR!”
Lebih lanjut, Firasat menegaskan pentingnya menghindari perpecahan di antara para pemangku kepentingan. “Stop debat kusir! Sudah Cukup saling menyalahkan dan menjatuhkan. Ungkapan seperti ‘Bolanda Morondi’ justru memperlemah perjuangan kita sendiri,” tegasnya.
Nama-nama besar turut disebut dalam seruan ini: Syachrial Damopolii, Marlina Moha Siahaan, Jainudin Damopolii, Djelantik Mokodompit, Aditya Moha Siahaan, hingga seluruh Ketua DPRD se-BMR. Mereka diminta tampil di garis depan perjuangan.
“Momentum PBMR harus dikawal bersamaan dengan agenda pemekaran Kota Langowan,” tambahnya.
Anggota DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagouw, serta anggota DPD RI Cherish Harriette Mokoagouw, juga digugah untuk kembali memperkuat barisan dan mengawal perjuangan yang dianggap sebagai simbol harga diri masyarakat Bolmong.
“Di wilayah Pantura, suara rakyat tak kalah menggelegar. Komunitas lokal siap menjalankan instruksi Presidium demi satu tekad: PBMR adalah kebutuhan! PBMR adalah harga diri! PBMR adalah harga mati,” tandasnya.*
Peliput: Konni Balamba
