Daster Pink untuk Kejaksaan ARPI Minta Penuntasan Kasus Dana Hibah Pariwisata

0
15
Gambar: Daster Pink untuk Kejaksaan ARPI Minta Penuntasan Kasus Dana Hibah Pariwisata, (2/6/2025).

TNews, SLEMAN – Langit bersaksi atas langkah-langkah teguh massa Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) yang kembali mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman, Senin (2/6/2025).

Puluhan orang berbaris, membawa satu suara, minta kejelasan penuntasan kasus dugaan korupsi dana hibah pariwisata tahun anggaran 2020, yang dua tahun ini bagai perahu tanpa pelabuhan.

Yang menyentak perhatian bukan hanya tuntutan yang lantang, tapi juga orasi Koordinator ARPI, Dani Eko Wiyono, yang tampil mengenakan daster pink.

“Ganti pakai daster saja kalau Kajari tidak berani menyelesaikan kasus ini,” serunya, menyindir tajam lambannya penyidikan yang diduga merugikan negara hingga Rp10 miliar.

ARPI mendesak agar Kepala Kejari Sleman berani tampil langsung di hadapan publik, bukan hanya menggelar audiensi tertutup. “Kami minta Kajari bicara terbuka di depan pers. Biar tak ada lagi kecurigaan kongkalikong,” tegas Dani.

Sebelumnya, Kejari sempat menjanjikan penetapan tersangka pada April 2025, lalu bergeser ke sebelum Idul Adha. Kini, hanya diam yang menjawab. Bahkan saat demo berlangsung, Kajari dan Kasi Pidsus tidak berada di tempat. Menurut Kasi Intel Kejari Sleman, Murti Ari Wibowo, keduanya tengah bertugas di luar kantor, tanpa keterangan rinci.

Dani menuntut audiensi terbuka digelar antara 8—15 Juni. Ia menyebut sudah memegang rekaman janji-janji Kejari yang hingga kini tak kunjung ditepati. “Kalau memang tak mampu, lebih baik nyatakan saja SP3. Kami hanya ingin kejelasan dan keberanian dari penegak hukum,” ujarnya.

ARPI berjanji akan kembali. Ini belum puncak. Daster pink hanyalah pemanasan. Tekanan akan terus bergulir, hingga transparansi benar-benar berdiri tegak di halaman Kejari Sleman.*

Peliput: Netron

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses