Difitnah ‘Main’ PETI dengan Oknum TNI, Revan Saputra Bangsawan Angkat Bicara

0
12
Revan-Saputra-Bangsawan

TNews, KOTAMOBAGU – Nama Revan Saputra Bangsawan (RSB) kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia difitnah terlibat dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR). Bahkan, pemberitaan tersebut menyebut dirinya dibekingi oleh oknum TNI. Tuduhan yang menurut RSB sangat tidak berdasar dan menyakiti hati banyak pihak yang mengenalnya sebagai sosok yang peduli masyarakat.

“Itu tidak benar. Apa yang diberitakan itu bentuk fitnah,” tegas RSB saat dikonfirmasi.

Seiring maraknya aktivitas pertambangan ilegal di BMR, nama RSB kerap diseret tanpa alasan jelas. Padahal, pria yang dikenal dekat dengan para petani dan pelaku usaha kecil ini telah berulang kali membantah keterlibatan apa pun.

“Saya tidak pernah terlibat dalam aktivitas tambang ilegal seperti yang diberitakan. Hal tersebut tidak benar dan sangat merugikan nama baik saya serta keluarga,” katanya dengan nada kecewa.

RSB juga menyayangkan cara sebagian media dalam mempublikasikan berita tanpa mengedepankan prinsip konfirmasi dan klarifikasi. Ia menilai hal ini tidak hanya melanggar etika jurnalistik, tetapi juga membahayakan persepsi publik.

Alih-alih terlibat, RSB justru mengaku siap membantu masyarakat, khususnya para penambang tradisional, untuk bekerja secara legal dan profesional. Ia mendorong terbentuknya koperasi penambang dan mengusulkan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), sejalan dengan program Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling.

“Saya ingin agar masyarakat kecil bisa hidup layak dari hasil tambang, tapi dengan cara yang sah. Saya siap bantu fasilitasi pembentukan koperasi dan mendorong izin resmi dari pemerintah,” ujarnya.

Dukungan pun mengalir dari berbagai kalangan. Buyung Pontoh, seorang petani dari BMR, menegaskan bahwa selama ini RSB justru aktif membantu para petani.

“Pak Revan malah bantu bangun jalan perkebunan. Kalau soal tambang ilegal, itu tidak benar. Saya belum pernah lihat atau dengar beliau terlibat,” ungkap Buyung.

Senada, Robi Dayo, warga Kotamobagu, menyebut pemberitaan yang menyeret nama RSB sebagai fitnah yang keji.

“Saya kaget waktu baca. Tuduhan itu sangat tidak masuk akal. Kalau memang benar, silakan buktikan di lapangan. Jangan asal tuduh,” tegas Robi. “Justru beliau yang selama ini ingin membantu agar tambang rakyat bisa diatur dengan baik,” tambahnya.

Menurutnya, tudingan itu tampak seperti upaya sistematis untuk menyudutkan RSB secara pribadi dan politis.

RSB bukan hanya sebuah nama, tapi juga harapan banyak warga kecil yang ingin hidup lebih baik. Sosok yang lahir dari keluarga sederhana ini telah lama dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan desa.

Ia percaya bahwa membangun daerah tidak bisa dilakukan dengan fitnah dan tuduhan palsu, melainkan dengan kolaborasi, keberanian, dan niat baik.

“Yang saya perjuangkan adalah legalitas untuk rakyat, bukan jalan pintas untuk kepentingan pribadi,” tutupnya.

(Konni Balamba)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses