TNews, GORONTALO – Gelombang perubahan sedang melanda Provinsi Gorontalo, dan satu kunci utama kemajuan daerah kini mengemuka dengan tegas: kolaborasi dengan Gubernur Dr. Gusnar Ismail.
Sedangkan, Kepala daerah (Kada) yang enggan bersinergi dengan sosok nomor satu di Bumi Serambi Madinah itu dinilai berpotensi rugi besar—baik secara pembangunan maupun simpati rakyat.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Gusnar menunjukkan bahwa sinergi adalah jalan tercepat menuju kemajuan. Ia bukan sekadar pemimpin administratif, melainkan magnet politik yang berhasil menarik dukungan dan kepercayaan dari berbagai bupati di Gorontalo. Kasih sayang politik dibalas dengan kepedulian pembangunan.
Contoh paling nyata datang dari Kabupaten Pohuwato. Bupati Saipul Mbuinga, yang memilih untuk bersatu langkah dengan Gubernur Gusnar, kini memetik hasil luar biasa. Berkat kolaborasi intens, termasuk roadshow strategis ke Jakarta untuk bertemu para menteri, Pohuwato berhasil mengamankan bantuan miliaran rupiah.
Dukungan terhadap gaya kepemimpinan kolaboratif Gubernur Gusnar juga datang dari tokoh-tokoh politik berpengaruh seperti Rum Pagau dan Ismet Mile, yang tak segan melontarkan pujian. Bahkan, Thariq Modanggu, yang baru saja dilantik sebagai Bupati Gorontalo Utara, menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi membangun daerah bersama Gubernur.
Tak hanya itu, Sofyan Puhi pun menunjukkan sinyal positif. Hari ini, ia berdiri bersama Gubernur Gusnar dalam acara akbar Kick Off To Petani Nelayan XVII 2026 di Lapangan GOR David-Tony, bersama jajaran Forkopimda.
Bupati Saipul Mbuinga dalam sambutannya bahkan menegaskan dengan nada keras, “Rugi Kepala Daerah Tidak Bekerjasama Dengan Gubernur Gorontalo!” – pernyataan yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat.*
Laporan: Gean Bagit
