TNews, BATAM – Batam digegerkan dengan maraknya peredaran gula merah oplosan yang diduga tak layak konsumsi. Warna mencurigakan, rasa aneh, dan proses produksi yang jauh dari standar higienitas jadi sorotan publik. DPRD Kota Batam langsung turun tangan!
Komisi II DPRD Batam bergerak cepat dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perdagangan, Kamis (10/7), menyikapi keresahan masyarakat. Temuan lapangan cukup mencengangkan: tempat produksi kotor, pekerja tak pakai baju karena panas, dan standar sanitasi yang memprihatinkan!
“Warna terlalu hitam dan rasa tidak seperti biasanya. Ini sangat meresahkan,” ungkap Safari Ramadhan, Sekretaris Komisi II. Anehnya, para pelaku usaha gula merah justru absen dalam rapat penting ini meski telah diundang resmi.
Meski uji awal BPOM belum menemukan zat berbahaya, DPRD meminta pengujian lanjutan. “Kami tidak ingin warga Batam jadi korban. Produk pangan harus aman, bersih, dan sesuai standar!” tegas Safari.
Pertemuan lanjutan akan digelar dengan cakupan lebih luas dan kehadiran produsen wajib hukumnya. DPRD juga mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dengan produksi yang higienis dan berlabel jelas.*
Laporan : Nanang Zakaria
