Polres Tegal Hadirkan Pelayanan Humanis, Personel Dibekali Bahasa Isyarat

0
6
Gambar: Polres Tegal Hadirkan Pelayanan Humanis, Personel Dibekali Bahasa Isyarat, (19/8/2025).

TNEWS, SLAWI – Di tengah upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, Polres Tegal menunjukkan komitmen yang lebih inklusif dengan menggelar Pelatihan Bahasa Isyarat selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Agustus 2025. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Gelar Satreskrim Polres Tegal ini menjadi langkah nyata kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik, khususnya bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan komunikasi berbeda.

Kapolres Tegal, AKBP Bayu Prasatyo, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Bharatungga Dharuning Pawuri, S.T.K., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab Polri untuk hadir bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat penyandang disabilitas, khususnya teman tuli, juga merasakan pelayanan yang setara, mudah, dan ramah dari Polri,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh para personel yang sehari-hari bertugas di ruang pelayanan publik, seperti pelayanan di satuan lalu lintas, pelayanan SKCK, hingga sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT). Dengan begitu, diharapkan setiap interaksi yang melibatkan masyarakat berkebutuhan khusus dapat terjalin dengan lebih baik dan penuh rasa hormat.

Dalam penyelenggaraannya, Polres Tegal menggandeng Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) serta menghadirkan mentor berkompeten yang memiliki pengalaman mendalam di bidang komunikasi dengan bahasa isyarat. Para peserta dibimbing bukan hanya untuk memahami gerakan tangan sebagai simbol kata, tetapi juga bagaimana membangun komunikasi yang hangat, penuh empati, dan menghargai perasaan lawan bicara.

“Bahasa isyarat bukan hanya soal gerakan tangan, melainkan tentang menyampaikan pesan hati. Dengan memahami ini, kami yakin pelayanan kami kepada masyarakat akan semakin humanis,” tambah AKP Bharatungga.

Suasana pelatihan pun terasa berbeda. Senyum, tawa, dan keseriusan peserta menjadi pemandangan sehari-hari. Banyak di antara mereka yang awalnya canggung, perlahan mulai percaya diri untuk mencoba menyampaikan kalimat sederhana dengan bahasa isyarat. Hal itu menciptakan semangat baru, bahwa pelayanan kepolisian ke depan harus bisa merangkul semua, tanpa ada yang merasa tertinggal.*

Peliput: Agung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses