Aksi Damai Seribu Lilin di Tugu Kopi Kabupaten Kepahiang, DPRD Kepahiang Terima 13 Poin Tuntutan

0
14
Gambar: Aksi Damai Seribu Lilin di Tugu Kopi Kabupaten Kepahiang, DPRD Kepahiang Terima 13 Poin Tuntutan, (1/9/2025).

TNews, KEPAHIANG – Forum Mahasiswa Kepahiang (FOMAK) bersama aliansi pelajar dan masyarakat Kepahiang menggelar aksi damai seribu lilin di Tugu Kopi Kabupaten Kepahiang, pada Senin malam (01/09/2025). Kegiatan ini disampaikan oleh peserta aksi sebagai bentuk doa, solidaritas, dan dukungan terhadap aspirasi rakyat Indonesia di berbagai daerah.

Peserta aksi mengenakan pita biru di lengan kiri sebagai identitas dan tanda solidaritas. Lilin yang dinyalakan menjadi simbol doa dan harapan, sekaligus bentuk bela sungkawa bagi korban yang terdampak aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia.

Koordinator aksi, Sandes Saputra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata dukungan masyarakat Kepahiang terhadap aspirasi rakyat Indonesia.

“Aksi damai ini menjadi bukti aksi kami dari Kepahiang untuk Indonesia. Dengan hidupnya lilin adalah hidupnya rasa kemanusiaan rakyat Indonesia. Kami mendukung penuh aspirasi dan turut berbelasungkawa,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, massa aksi melalui Sandes Saputra menyampaikan 13 poin tuntutan, terdiri dari 6 isu nasional dan 7 isu lokal.

Isu Nasional :
1. Sahkan Undang-Undang Perampasan Aset
2. Potong tunjangan dan gaji DPR
3. Tingkatkan kualitas gaji para guru
4. Hentikan penggunaan pajak rakyat untuk menindas rakyat
5. Mengecam tindakan represif aparat keamanan
6. Usut tuntas kasus ojol yang menjadi korban

Isu Lokal :
1. Pembangunan akses jalan pariwisata
2. Pembangunan terminal yang sudah digusur
3. Renovasi Taman Santoso
4. Pembangunan jalan Damar Kencana–Langgar Jaya
5. Kejelasan pembangunan waterpark
6. Perluasan lapangan pekerjaan di Kabupaten Kepahiang
7. Solusi terhadap persoalan banjir di Kepahiang

Usai orasinya, massa aksi disapa langsung oleh perwakilan DPRD Kepahiang, yaitu Sekretaris Komisi I, Nendi Sepriadi, S.Sos., M.Si. dan Wakil Ketua Bapemperda, Erwin Agustinus, S.T.. Keduanya yang juga merupakan anggota Banggar DPRD menerima aspirasi secara langsung dan berkomitmen untuk menindaklanjutinya.

Nendi Sepriadi menjelaskan bahwa isu-isu nasional yang disampaikan akan diteruskan ke DPR RI, sedangkan isu-isu lokal telah masuk dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Terkait kasus ojol yang menjadi korban, Presiden RI sudah menyampaikan akan diusut tuntas sesuai hukum. Untuk isu nasional lain, seperti RUU Perampasan Aset, juga tengah dibahas di tingkat pusat. Sedangkan tuntutan lokal sebagian besar sejalan dengan visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kepahiang. Meski kondisi keuangan daerah terbatas karena efisiensi anggaran dari pusat, pemerintah daerah terus mengupayakan langkah strategis agar pembangunan dapat berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Erwin Agustinus mengapresiasi jalannya aksi yang tertib dan damai.

“Kami berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan. Aksi ini menjadi contoh bahwa demokrasi bisa berjalan dengan cara yang bermartabat. Aspirasi adik-adik hari ini mewakili masyarakat Kepahiang dan juga rakyat Indonesia. Semua poin tuntutan akan kami teruskan melalui forum resmi DPRD,” ungkapnya.

Erwin juga menekankan pentingnya keberlanjutan dialog antara masyarakat dan pemerintah.

“Kami berharap ke depan ruang dialog seperti ini terus terbuka, demi kebaikan dan kemajuan Kabupaten Kepahiang,” tambahnya.

Aksi damai seribu lilin di Tugu Kopi Kepahiang ini berjalan dengan tertib, santun, dan penuh makna. Kehadiran DPRD secara langsung di tengah massa aksi menjadi bukti keterbukaan pemerintah daerah dalam menyerap aspirasi rakyat demi kemajuan Kepahiang dan Indonesia.*

Laporan: Wawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses