Menteri Pekerjaan Umum : Perbaikan Cepat Jadi Priotitas Tangani Kerusakan Fasum

0
0

JAKARTA, 02 September 2025 – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau langsung sejumlah fasilitas publik yang rusak akibat aksi massa pada 28–30 Agustus lalu di Jakarta. Dalam kunjungannya pada Selasa (2/9/2025), Menteri Dody meninjau Gerbang Tol (GT) Pejompongan dan dua halte TransJakarta untuk memastikan langkah pemulihan berjalan cepat dan terukur. Menteri Dody juga menyatakan kesiapan kementeriannya untuk membantu proses perbaikan.

Dalam kunjungan kerja itu, Menteri PU Dody
Hanggodo menegaskan, Kementerian PU berkomitmen mendukung pemulihan fungsi
infrastruktur publik di seluruh Indonesia secara cepat dan terukur sesuai
perintah Presiden Prabowo.

Peninjauan pertama difokuskan pada GT
Pejompongan, salah satu dari tujuh gerbang tol di ruas tol dalam kota
Cawang–Tomang–Pluit yang mengalami kerusakan. Berdasarkan data, total ada enam
gerbang tol yang hangus terbakar, yaitu: GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT
Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, dan GT Semanggi 2; serta satu gerbang
tol, GT Kuningan 1, yang mengalami kerusakan sebagian.

Menteri Dody menegaskan bahwa meskipun
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jasa Marga siap memperbaiki kerusakan pada ketujuh
gardu tol itu, Kementerian PU siap memberikan dukungan penuh.

“Kementerian PU telah menawarkan bantuan
dukungan terkait perbaikan fasilitas gerbang tol. Namun dari pihak Jasa Marga
menyatakan sanggup untuk memperbaiki. Kalau seperti itu, kami minta
perbaikannya jangan setengah-setengah, karena malah justru membahayakan para
pengguna jalan tol,” ujar Menteri Dody di lokasi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama
Jasa Marga, Rivan Achmad, yang mendampingi peninjauan, menjelaskan bahwa BUJT
Jasa Marga telah memulai perbaikan sejak Minggu (31/8/2025). Jasa Marga juga
telah melakukan langkah tanggap darurat berupa pembersihan material di lokasi,
sterilisasi area, serta pengoperasian Mobile Reader sebagai solusi layanan
sementara. Dengan langkah ini, arus lalu lintas dapat kembali dikelola meski
beberapa gerbang tol masih dalam tahap perbaikan.

“Dari total 7 gerbang tol yang terdampak,
telah kami perhitungkan untuk perbaikannya sekitar Rp80 miliar. Untuk proses
perbaikan telah dimulai sejak Minggu kemarin, dan kita lanjutkan terus. Kami
menargetkan mudah-mudahan dapat selesai pada 7 September sehingga dapat segera
fungsional,” jelas Rivan Achmad.

Selain meninjau kerusakan gerbang tol,
Menteri Dody juga meninjau fasilitas transportasi publik lainnya, yakni Halte
TransJakarta Polda Metro Jaya dan Halte Senayan yang juga mengalami kerusakan
parah. Menteri Dody menyatakan Kementerian PU ingin memastikan proses
rehabilitasi dan renovasi fasilitas publik tersebut berjalan dengan tepat dan
cepat.

“Kementerian PU akan mendukung perbaikan
halte ini karena rusaknya cukup parah. Fokus kami, agar halte ini bisa
fungsional dulu dalam tempo waktu secepat-cepatnya. Sementara dari pihak
TransJakarta akan menyiapkan sistemnya. Nanti Kementerian PU akan berkoordinasi
lebih detail bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pembagian
penanganannya,” jelas Menteri Dody.

Lebih lanjut, jelas Menteri Dody,
Kementerian PU telah melakukan Rapat Internal bersama Kepala Balai Penataan
Bangunan dan Penataan Kawasan (BPBPK), Direktorat Jenderal Cipta Karya di
seluruh Indonesia untuk melakukan pendataan mengenai infrastruktur publik yang
terdampak aksi penyampaian aspirasi.

“Untuk detailnya belum ada, namun kemarin
kami Rapat Internal melakukan pendataan. Dari hasil hitung cepat, kami
perkirakan kebutuhannya sekitar Rp900 miliar di seluruh Indonesia. Namun
setelah nanti titik-titik penanganan sudah jelas akan kita hitung kembali,”
jelas Menteri Dody.

Kementerian PU menekankan bahwa pemulihan
Halte TransJakarta merupakan prioritas karena menyangkut kelancaran mobilitas
warga, serta keberlangsungan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, percepatan
rehabilitasi menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas sosial dan ekonomi
pasca insiden. Targetnya bisa segera fungsional dalam tempo waktu
sesingkat-singkatnya. Sehingga masyarakat pengguna TransJakarta tidak terganggu
aktivitasnya.

“Kalau target fungsional dari Kementerian
PU tentu secepatnya, mungkin dalam waktu 7 hari. Namun, kalau target perbaikan
fisik tergantung dengan tingkat kerusakannya. Kalau rusak sedang hingga berat,
bahkan perlu dibongkar dan dibangun ulang tentu perlu waktu beberapa bulan,”
tambah Menteri Dody.

Pada akhir tinjauannya, Menteri Dody
kembali menekankan komitmen pemerintah untuk memulihkan semua layanan publik
yang terganggu. Peninjauan ke Gerbang Tol Pejompongan, halte TransJakarta, dan
fasilitas lainnya menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan proses
perbaikan berjalan cepat dan aman bagi masyarakat.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES