TNews, TEGAL — Aksi terjun bebas dua pelajar di Kota Tegal yang berujung pada kematian mereka diduga telah direncanakan dan bahkan sempat dibagikan dalam grup WhatsApp. Polisi menyebut insiden ini sebagai contoh ekstrem dari perilaku berisiko yang dipicu oleh tren media sosial dan minimnya pengawasan.
Plt Kasi Humas Polres Tegal Kota, AKP Sakmadi, menyampaikan bahwa peristiwa ini harus menjadi peringatan keras bagi masyarakat, khususnya remaja dan orang tua.
“Kami harap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Jangan menantang bahaya hanya demi konten atau kesenangan sesaat,” ujar Sakmadi, Jumat (17/10/2025).
Pemeriksaan terhadap rekan-rekan korban mengungkap bahwa aksi tersebut telah direncanakan sebelumnya dan bukan spontan. Sayangnya, pengabaian terhadap peringatan warga sekitar berujung pada tragedi.
Polres Tegal Kota mengimbau para pelajar untuk tidak melakukan aktivitas ekstrem di area berbahaya tanpa pengawasan orang dewasa. Kepolisian juga meminta pihak sekolah dan orang tua lebih aktif memberikan edukasi terkait risiko dan keselamatan.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden remaja yang terjebak dalam tantangan media sosial atau konten daring yang membahayakan keselamatan mereka. (Agung)






