TNews, KOTAMOBAGU — Kerusakan saluran irigasi pertanian di wilayah Kotamobagu menjadi sorotan tajam dalam kunjungan lapangan Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi para petani untuk menyampaikan langsung keluhan mereka.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua NU Kotamobagu, Nasrun Koto, menyampaikan kondisi memprihatinkan irigasi di sekitar lahan persawahannya di Poyowa Besar Kotamobagu Selatan.
“Saluran air banyak yang sudah rusak, bahkan ada yang hilang. Irigasi utama sudah jebol-jebol, tidak ada perawatan lagi. Air tidak bisa mengalir dengan baik ke sawah,” kata Nasrun saat bertemu anggota dewan di Rumah Kopi Korot.
Meski banyak yang menyarankan agar lahannya dialihfungsikan ke tanaman nilam, Nasrun tetap teguh menanam padi. “Ini soal kebutuhan dasar masyarakat. Saya tetap bertahan dengan padi,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Sulut, Berty Kapoyos, menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong agar perbaikan infrastruktur pertanian segera dilakukan. Ia menyebut kunjungan ini bukan kebetulan, tapi bentuk komitmen dalam menjalankan amanah rakyat.
“Kami akan perjuangkan aspirasi ini. Sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menunjang ketahanan pangan,” kata Kapoyos.
Sementara itu, Anggota Komisi III, Yongki Limen, mengungkapkan bahwa kondisi tujuh bendungan di wilayah Bolaang Mongondow yang menjadi kewenangan provinsi juga sangat memprihatinkan.
“Semua bendungan itu butuh perbaikan. Ini soal nasib petani. Masyarakat di dapil kami sampai beli beras dari Dolog karena tidak bisa produksi maksimal,” tegas Yongki .
Kunjungan Komisi III ini diharapkan menjadi awal dari gerak cepat pemerintah dalam menangani keluhan petani serta memperkuat infrastruktur demi terwujudnya ketahanan pangan di Sulawesi Utara. Diketahui kunjungan komisi III itu juga dihadiri oleh anggota DPRD Sulut dapil Bolmong Raya Haslinda Rotinsulu. (Konni Balamba)









