TNews, JATENG – Ironi memilukan terjadi di RSUD dr. Rehatta Kelet, Jepara, ketika sebuah ambulans yang mengantar pasien darurat justru tertahan di gerbang rumah sakit hanya karena belum membayar tarif parkir. Kejadian ini mengundang keprihatinan mendalam dari relawan kemanusiaan, khususnya Paguyuban Ambulans Jepara sektor Utara.
Menurut keterangan Pak Purwanto, sopir ambulans Laziznu Kelet, praktik semacam ini sudah terjadi berulang kali. Ia mengaku diminta membayar parkir meski membawa pasien dalam kondisi gawat darurat. “Sudah 5–6 kali kejadian seperti ini. Minggu lalu saya diminta bayar karena karcis hilang, padahal kami tidak pernah dikasih,” ungkapnya kecewa.
Insiden terbaru terjadi pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Sebuah ambulans tertahan di pintu keluar RS karena tidak membayar parkir. Meski sudah dijelaskan bahwa mereka membawa pasien, petugas tetap menahan dengan pertanyaan sinis: “Tadi bawa pasien?” — seolah tindakan kemanusiaan harus dibuktikan lewat kata-kata, bukan kondisi darurat.
Pihak rumah sakit dan pengelola parkir saling melempar tanggung jawab. Humas RS Rehatta, Afif, mengatakan pengelolaan parkir diserahkan ke pihak ketiga, PT Center Park. Sementara perwakilan perusahaan, Agus Salim, menyebut akan menindaklanjuti jika ada miskomunikasi. Namun relawan menegaskan ini bukan sekadar salah paham, tapi soal hilangnya empati dalam pelayanan publik.
Ketua Paguyuban Ambulans Jepara sektor Utara, Bambang, menuntut RS dan pengelola segera membebaskan biaya parkir untuk ambulans. “Ini bukan soal uang tiga ribu rupiah, tapi soal nyawa. Kami siap bersurat ke Gubernur jika tidak ada tindakan tegas,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa para relawan akan mempertimbangkan untuk tidak lagi mengantar pasien ke RS Rehatta jika kemanusiaan terus diabaikan.
Sementara Agus Salim, perwakilan PT Center Park, menyebut akan melakukan pengecekan dan pendalaman kasus di lapangan.
“Kalau memang ada miskomunikasi, tentu akan kami tindaklanjuti,” katanya singkat melalui pesan WhatsApp.*
Peliput: Petrus






