TNews, BENGKULU – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 di lingkungan Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Selasa, 9 Desember 2025, tidak berhenti pada seremoni di halaman kantor. Usai upacara, jajaran pimpinan langsung turun ke jalan mengampanyekan gerakan antikorupsi kepada masyarakat.
Dalam amanat upacara, Wakil Kepala Kejati Bengkulu Muslikhuddin mengutip pesan Jaksa Agung ST Burhanuddin bahwa korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga akar dari kebodohan, kemiskinan, dan terhambatnya pembangunan. Ia mengingatkan bahwa praktik korupsi kini semakin canggih dan tak selalu tampak di permukaan.
“Peringatan Hari Antikorupsi harus menjadi momentum melawan seluruh modus korupsi yang kian kompleks dan menyengsarakan rakyat,” ujar Muslikhuddin.
Usai upacara, Wakajati didampingi Asisten Intelijen, para asisten, serta koordinator kejaksaan menyeberang ke ruas Jalan S. Parman hingga kawasan Simpang Lima Fatmawati. Mereka membagikan stiker dan kaus bertema antikorupsi kepada para pengendara. Aksi itu menjadi simbol bahwa pemberantasan korupsi tak hanya berlangsung di ruang sidang, tetapi juga menuntut partisipasi warga.
Asisten Intelijen Kejati Bengkulu, David Palapa Duarsa, menyebut langkah tersebut sebagai upaya menumbuhkan keberanian publik untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi.
“Kita ajak masyarakat ikut memberantas korupsi, khususnya di Bengkulu. Kesadaran publik adalah kekuatan besar,” kata David.
Melalui kampanye jalanan ini, Kejati Bengkulu menegaskan bahwa gerakan antikorupsi bukan sekadar agenda tahunan, tetapi komitmen bersama membangun Bengkulu yang lebih bersih dan bebas dari praktik yang merugikan negara.*
