TNews, TONDANO – Dunia akademik Universitas Negeri Manado (Unima) kembali terusik. Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK)—yang sebelumnya dikenal sebagai Pusat Komputer (Puskom)—diduga kebobolan. Informasi terbaru mengungkap adanya praktik jual-beli nilai oleh oknum dosen dengan memanfaatkan akses super admin.
Kasus yang menyeret nama seorang oknum dosen dan pegawai tersebut disebut-sebut telah merugikan seorang mahasiswa hingga jutaan rupiah. Akses super admin yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pengelolaan sistem akademik, justru diduga dimanfaatkan sebagai celah kejahatan.
Praktik manipulasi nilai ini tidak hanya melanggar kode etik akademik, tetapi juga masuk dalam kategori tindak pidana kejahatan akademik, yang dapat dijerat melalui aturan hukum terkait pemalsuan data dan penyalahgunaan wewenang.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Unima belum memberikan keterangan resmi. Konfirmasi dan klarifikasi masih terus diupayakan, namun belum ada respons dari pihak kampus maupun pimpinan unit terkait.
Seorang narasumber anonim mengungkap fakta mengejutkan: transaksi penyerahan uang untuk perubahan nilai dilakukan secara sembunyi-sembunyi di dalam sebuah mobil. Ia menambahkan, saat itu hadir oknum pegawai dan satu orang dosen, yang diduga terlibat langsung dalam proses jual beli nilai tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan sistem akademik dan pengawasan internal kampus. Masyarakat maupun civitas kampus menantikan langkah tegas dari pihak Unima untuk menelusuri dugaan penyalahgunaan akses super admin dan memastikan integritas dunia pendidikan tetap terjaga. *
