TNews, KESEHATAN – Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal dunia akibat terpapar virus corona penyebab Covid-19. Ustaz berdarah Melayu Deli ini diketahui memiliki komorbid diabetes. “Iya ada DM [diabetes melitus]. Ada penyakit bawaan lah. Sehingga kalau kena Covid-19 jadi lebih parah,” ujar Direktur HRD dan Corporate Communication Tabrani Group, Ian Machyar, Senin (10/5). Diabetes memang menjadi salah satu komorbid atau penyakit bawaan yang bisa memperparah Covid-19. Diabetes berada di posisi ketiga dari daftar empat komorbid yang paling mematikan berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19. Selain diabetes, ada pula penyakit ginjal, penyakit jantung, dan hipertensi yang turut memperparah Covid-19.
Risiko kematian akan meningkat pada pasien dengan diabetes. “Itu bisa empat sampai enam kali lipat,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Profesor Ketut Suastika, beberapa waktu lalu. Mengutip laman American Diabetes Association, infeksi virus, termasuk di antaranya SARS-CoV-2, dapat meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada pengidap diabetes. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dan membuat peradangan dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Saat terinfeksi virus, pengidap diabetes akan menghadapi peningkatan risiko ketoasidosis diabetik (DKA), yang umumnya dialami oleh pengidap diabetes tipe-1.
DKA merupakan komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh. Salah satu tanda khas yang sering muncul adalah bau mulut yang beraroma buah. Kondisi ini memerlukan penanganan medis sesegera mungkin. DKA dapat mempersulit pengelolaan asupan cairan dan kadar elektrolit yang penting dalam menangani sepsis. Sepsis sendiri merupakan komplikasi serius yang dialami beberapa pasien Covid-19. Namun, penting untuk diingat, bahwa orang dengan diabetes akan bervariasi dari segi usia, komplikasi yang dialami, dan seberapa baik mereka mengelola kadar gula darah. Kadar gula darah yang dikelola dengan baik dapat menurunkan risiko komplikasi. Pengelolaan dan pencegahan Covid-19 pada orang dengan diabetes penting dilakukan untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian.
Berikut cara mengelola dan mencegah Covid-19 pada orang dengan diabetes:
- Mengenakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak
Pasien diabetes mesti mengikuti anjuran pencegahan Covid-19 yang umum seperti mengenakan masker, rutin mencuci tangan, dan menjaga jarak. Orang dengan diabetes juga diimbau untuk menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah.
- Kendalikan glikemik
Gula darah yang terkendali dapat mencegah timbulnya komplikasi. Kendalikan gula darah dengan pola makan yang tepat, konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, dan menjaga berat badan seimbang. “Kadar gula yang bagus, maka angka kematian lebih rendah. Kendali glikemik menjadi titik kunci pada Covid-19,” ujar Ketut.
- Rutin memantau gula darah
Orang dengan diabetes dianjurkan untuk lebih sering memantau gula darah. Segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi perubahan.
- Jaga kondisi jantung dan ginjal
Diabetes berhubungan erat dengan kesehatan jantung dan ginjal. Selalu perhatikan kondisi kedua organ tubuh yang penting ini demi mencegah komplikasi.
- Asupan makanan yang tepat
Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan makanan. Pilih makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan secara seimbang.
- Olahraga
Kadar gula darah dapat terjaga dengan olahraga. Olahraga teratur dapat menjaga berat badan, yang menjadi salah satu faktor penting orang dengan diabetes.
- Atasi stres
Stres dapat memperburuk diabetes. Lakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan meningkatkan suasana hati di rumah.
Sumber : cnnindonesia.com