TNews, WISATA – Berlokasi di wilayah Bogor dan Sukabumi, Gunung Salak memiliki ketinggian 2.111 mdpl. Begitu indah, namun gunung ini juga dikenal angker. Dikumpulkan dari berbagai sumber, Gunung Salak dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak sejak tahun 2003. Sudah relatif tua, Gunung Salak pernah meletus beberapa kali sejak tahun 1.600 an. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938 berupa erupsi freatik di kawah Cikuluwung Putri. Ada beberapa jalur pendakian yang bisa dilalui traveler, di antaranya Cimelati, Cidahu, Pasir Reungit dan Javana Spa. Cidahu menjadi jalur yang paling populer karena medannya yang jelas, sedangkan Pasir Reungit yang ada di Kabupaten Bogor samar-samar dan harus melewati kawah Ratu. Estimasi waktu pendakian memakan waktu sekitar 9-11 jam untuk sampai puncak.
Kawah Ratu sendiri berada di atas ketinggian 800-900 mdpl. Pesonanya begitu indah dengan warna serba putih mulai dari tanah, aliran sungai hingga asap. Namun perlu diingat bahwa gas beracun yang dikeluarkan bisa mengakibatkan pingsan hingga kematian. Keindahan alam Gunung Salak juga bisa dilihat dari curug-curug yang mengelilinginya. Ada Curug Cigamea, Curug Seribu, Curug Ngumpet, Curug Pangeran, Curug Nangka, Curug Luhur dan lainnya. Selain itu, gunung ini juga dikelilingi hutan dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest).
Kisah Mistis Gunung Salak
Namun di balik keindahannya, ada kisah mistis yang beredar di sekitar Gunung Salak. Konon katanya beberapa pendaki hilang bahkan meninggal di sana, ditambah adanya kejadian mistis yang sering dialami pendaki. Mitosnya, ada pusat kerajaan gaib di Puncak Manik Gunung Salak, yaitu layaknya tempat suci yang dinetralkan dari aktivitas manusia. Selain itu, penduduk sekitar lereng Gunung Salak percaya adanya makhluk gaib yang merupakan perwujudan raja Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Untuk itu, traveler diimbau untuk menjaga lisan dan tindakan di Gunung Salak. Jangan lupa untuk mempersiapkan segala peralatan dengan baik jika traveler ingin mendaki, seperti tenda, matras, sleeping bag, jas hujan, sepatu gunung, senter, emergency blanket, P3K, kompor hingga kompas.
Sumber : detik.com