Ekspor Tuna Sulut Bermasalah, Olly Dondokambey Minta Bantuan Menteri KP

0
57

TNews, SULUT – Bukan Gubernur Olly Dondokambey jika tidak langsung mencari solusi terkait masalah pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sesaat usai mendapat kabar adanya masalah dalam ekspor ikan tuna Sulut ke Narita, Jepang, Gubernur Olly pun langsung menghubungi Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono. “Ini lihat (percakapan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI,red,” ujar Gubernur Olly sambil menunjukan percakapan WhatsApp dengan menteri KP, di sela-sela memimpin Rapat Evaluasi dalam rangka Peningkatan Volume Ekspor Sulut melalui Penerbangan Manado-Narita, Jepang, Selasa (29/6/2021) di Hotel Luwansa Manado.

Dari percakapannya tertulis bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan RI siap datang ke Sulut untuk membahas masalah ekspor perikanan. “Menteri akan ke Manado. Nanti kita diskusikan,” terang gubernur membaca pesan menteri. Rapat tersebut turut dihadiri Sekprov Edwin Silangen serta perwakilan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, pelaku perikanan dan instansi terkait. Rapat ini digelar karena ekspor khususnya ikan ke Jepang sedikit mengalami penurunan. Berkurangnya permintaan ekspor tersebut, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut berusaha mencari buyer di kota lain selain Nagita yang ada di Jepang.

“Kami akan perluas jaringan, tingkatkan buyer. Misalkan di Narita sedikit, kita coba ke Ohio, Yokohama dan kota-kota lainnya,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Tienneke Adam . Upaya lainnya yang dilakukan instansinya adalah dengan mengadakan misi dagang ke Jepang. Atas kendala tersebut, Gubernur Olly turut memberi solusi. “Kapal-kapal yang mangkrak akan kita operasionalkan kembali. Kami juga akan kerja sama Pemprov Sulut dengan Pemprov Maluku. Ini dilakukan supaya ikan tambah banyak, ekspor tambah banyak,” terangnya. Bahkan, Pemprov Sulut berjanji membantu subsidi dalam hal ekspor.

“Kalau kurang kapasitas kita sibsidi biaya angkutan,” pungkas gubernur. Perihal ekspor ikan ke Jepang, Wagub Steven Kandouw menyebutkan bahwa kualitas ikan ke Jepang ternyata belum memenuhi standar. “Eksport tuna kita ke Jepang dari kaca mata semua belum optimal, mestinya jauh dari kapasitas yang sekarang. Dari satu sisi kita bersyukur karena secara de facto kita sudah jadi hub, karena tuna dari Bali, Maluku, Gorontalo bahkan dari Jakarta sudah lewat sini. Lebih baik lagi kita jadi pemain utamanya. Kita juga dapat kendala di quality control, sehingga tuna kita tidak memenuhi syarat untuk dibawa ke Jepang karena masalah tadi, quality control, cool boxnya, menjaga kesegarannya masih salah,” jelas Wagub Steven.

 

Sumber : beritamanado.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.