TNews, KESEHATAN – Madu menjadi salah satu makanan yang dipilih Nabi Muhammad SAW untuk menjaga kesehatan. Begini cara Rasulullah SAW mengonsumsinya.
Madu adalah cairan kental manis yang dibuat oleh lebah. Pada prosesnya, lebah akan mengumpulkan gula dari nektar bunga di lingkungan hidupnya. Proses itulah yang akhirnya menghasilkan madu.
Madu tersebut kemudian berfungsi sebagai cadangan makanan untuk lebah. Selain itu, madu juga bermanfaat untuk kehidupan manusia. Nabi Muhammad SAW pun mengandalkan madu untuk menjaga kesehatan.
Bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa madu adalah obat dari segala penyakit. Seperti yang disampaikan lewat sebuah hadits:
“Madu adalah penyembuh bagi segala penyakit dan Al-Qur’an adalah penyembuh apa yang ada di dalam dada. Maka bagi kalian, ada dua penyembuhan, yaitu Al-Qur’an dan madu,” (HR. Ibnu Majah, 3452 dari hadist Ibnu Mas’ud).
- Tertulis dalam Al-Qur’an
Khasiat madu juga tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an. Salah satunya dalam Surah An-Nahl ayat 68-69. Disebutkan bahwa Allah telah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang di pohon dan tempat yang dibuat manusia.
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,”.
“Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir,” (QS. An-Nahl: 68-69).
Seperti yang diketahui bahwa madu memiliki berbagai macam warna. Ada yang berwarna kuning, merah dan putih tergantung tempat hidup lebahnya.
- Cara Nabi Muhammad SAW Makan Madu
Biasanya madu dikonsumsi dengan cara dicampur ke makanan atau minuman. Namun, berbeda dengan Rasulullah SAW yang selalu mengkonsumsi madu secara langsung, seperti yang dikutip dari Ganaislamika (16/01/18).
Nabi Muhammad SAW makan madu dengan cara mengulumnya langsung ke dalam mulut hingga menjadi lumer karena bercampur dengan air liur.
Menurut Dr Brilianto M Soenarwo penulis buku ‘Sehat ala Rosul’, madu memiliki kandungan fruktosa yang lebih baik dicampurkan dengan air liur agar mudah larut dan dicerna lambung.
Lebih lanjut, Dr Brilianto juga menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu makan madu setiap pagi. Tepatnya dalam keadaan perut kosong sebelum Rasulullah SAW makan.
3. Penjelasan Dr. Zaidul Akbar
Cara Nabi Muhammad SAW ketika makan madu tersebut telah dibuktikan sebagai cara yang terbaik. Hal tersebut juga disampaikan oleh Dr. Zaidul Akbar dalam sebuah video di channel YouTuber Sobat Herbal (02/09/19).
“Madu tidak boleh dilarutkan dalam air panas yang suhunya mencapai 100 derajat Celcius atau lebih. Rusak dia dan dalam jangka waktu tertentu,” ujar Dr. Zaidul Akbar.
“Jadi bagaimana cara makan madu yang benar? Ambil sendok, ambil madunya terus minum,” sambung Dr. Zaidul Akbar.
Lebih lanjut, Dr. Zaidul Akbar juga menuturkan bahwa madu baik dimakan sebelum makan. Sebab Dr. Zaidul Akbar menganggap madu sebagai probiotik atau enzim. Lantas berapa banyak madu yang baik untuk dikonsumsi?
“Setiap orang beda-beda, karena ada orang yang punya penyakit tertentu jadi dibatasi minum madu. Tapi baiknya itu ya sesuai aja sama waktu sholat, normalnya itu,” tutur Dr. Zaidul Akbar.
Sumber : Detik.com