Surplus Beras dan Jagung di Bolmong Sanggup dipertahankan Sejak Tahun 2015

0
82
Remon Ratu.

TNews, BOLMONG — Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) hingga saat ini sanggup menggenjot serta mempertahankan surplus produksi beras dan jagung

Diketahui, sejak tahun 2016 hingga 2020, Bolmong sudah memperoduksi sebanyak 1,9 juta ton gabah. Sementara untuk jagung mencapai 2,2 juta ton.

Bahkan di saat pandemi Covid-19 mulai merebak sejak tahun 2020 lalu, Pemkab Bolmong justru masih mampu mengamankan stok pangan.

“Iya sampai sekarang capaian itu masih berlanjut,” kata Kepala Dinas Pertanian Bolmong Remon Ratu, Rabu (28/07/2021).

Pemkab sendiri kata dia, terus merangsang petani untuk bertanam dua kali dengan bantuan benih dan pupuk non subsidi. Begitu pun dengan memberikan bantuan kelompok berupa puluhan unit traktor jenis R4, traktor R2, cultifaktor dan pompa air untuk memudahkan petani dalan proses menanam.

“Selain itu didukung dengan pembangunan insfrastruktur, jaringan Irigasi, embung pertanian, jalan usaha tani, dam parit yang bersumber dari APBD,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Bolmong, Nadra Husain menyebut petani juga dipermudah dalam proses panen, sehingga kualitas padi dan jagung terjaga.

“Pasca panen juga kita berikan bantuan alsintan berupa vertical drayer (VD), combene hevester, power thereisher, serta draye UV,” ungkap Nandra.

Lanjutnya, luas tanam untuk padi sawah di Bolmong sebesar 13.141 Ha, sementara untuk padi ladang sebesar 1.500 Ha.

“Itu juga ditunjang dengan bantuan pompa, sumur, dan pengolahan tanah,” ucap dia.

Di sisi lain, tahun 2020 lalu Pemkab Bolmong memberikan bantuan pada saat pandemi kurang lebih Rp 30 Miliar untuk bibit dan pupuk. Hal itu yang menjadi faktor penentu mengapa petani tetap bersemangat walau dalam kondisi perekonomian yang lesu akibat pandemi Covid.

Saking berkembangnya produksi beras di Bolmong. Bupati Yasti pun melakukan kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk mengembangkan padi jenis sulutan. Saat ini petani hanya mampu memproduksi padi 3 sampai 4 Ton gabah. Padi jenis sulutan ini mampu memproduksi 6 sampai 7 ton gabah. Artinya terjadi intensifikasi pertanian yang luar biasa untuk padi.

“Kami berharap Pemerintah Pusat hadir disini. Kita lihat potensi-potensi ekonomi itu bergerak dari desa,” kata Bupati beberpa waktu lalu. (Imran Asiaw)

Berikut produksi padi dan jagung dari tahun ke tahun:

Tahun 2015: Padi, 309.836 ton. Jagung, 203.981 ton

Tahun 2016: Padi, 329.792 ton. Jagung, 204.877 ton.

Tahun 2017: Padi, 411.236 ton. Jagung, 636449 ton.

Tahun 2018: Padi, 440.724 ton. Jagung, 410.980 ton.

Tahun 2019: Padi, 392.150 ton. Jagung, 523.288 ton.

Tahun 2020: Padi, 377.133 ton. Jagung, 426.373 ton.

(Sumber: Dinas Pertanian Bolmong)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.