TNews, BOLMONG — PT. JRBM resmi menghentikan sementara operasional selama empat hari, hal itu dilakukan perusahaan yang berada di site Bakan, Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di area perusahaan dan sekitarnya.
Penghentian operasional tersebut tentunya mendapat dukungan dan apresiasi dari Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow.
“Kami sebagai pemerintah dan tim penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Bolmong sangat memberi apresiasi dan dukungan kepada PT. JRBM sebagai upaya mereka menanggulangi penyebaran virus,” ungkap Bupati, Senin (02/08/2021) melui keterangan tertulisnya.
Dari aspek operasional perusahaan kata dia tentu berat. Tapi demi keselamatan karyawan dan keluarganya, langkah-langkah yang diambil oleh PT. JRBM sudah tepat. Mereka lebih mengedepankan aspek kesehatan karyawan dan kemanusiaan.
“Pemerintah tahu, apa yang selama ini dilakukan oleh PT. JRBM. Mereka sudah sangat ketat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Juga melakukan testing, treasing dan treatment bagi karyawannya. Termasuk melakukan isolasi mandiri secara terpusat di beberapa hotel. Ini menandakan mereka sangat serius menindak penyebaran covid,” ujar orang nomor satu di Bolmong itu.
Penghentian sementara operasi PT. JRBM juga di ikuti dengan testing PCR semua karyawan. Karyawan incamp disite akan di isolasi dan dianggap masuk kerja.
“Kami sudah mengetahui langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan oleh PT. JRBM selama penutupnya. Selain Tes PCR juga akan melakukan sterilisasi terhadap semua unit dan tempat di site Bakan,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT. JRBM Edi Permadi, menjelaskan terkait alasan mengapa pihaknya harus menutup sementara kegiatan operasional.
“Ini merupakan pilihan terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Juga semata-mata untuk melindungi karyawan dan segenap keluarga. Karyawan adalah aset yang paling berharga yang harus dilindungi. Meski dengan menghentikan kegiatan operasi harus kehilangan sejumlah potensi pendapatan, namun perusahaan lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan pekerja,” bebernya.
Selama tidak ada aktivitas penambangan, perusahaan akan melakukan beberapa kegiatan pemulihan mulai dari penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi seperti mess, kantor dan fasilitas lainnya.
Selain itu perusahaan juga akan tetap fokus merawat dan memperhatikan para pekerja yang saat ini sedang isolasi mandiri.
“Mereka secara rutin diperiksa dan dirawat dokter perusahaan, diperhatikan semua kebutuhannya. Kami berharap mereka segera sembuh dan bisa kembali bergabung bersama keluarganya,” pungkas Edi.
(Imran Asiaw/*)