Bupati Joune Ganda Tanda Tangani PKS Bersama Kemenhub RI dan PT Pelni Hybrid dengan 4 Walikota
TNews, Minut- Keinginan memanfaatkan fasilitas KM. Tatamailau salah satu kapal penumpang milik PT. PELNI, sebagai lokasi Isolasi Mandiri terapung oleh pemerintah kabupaten Minahasa Utara (Minut), akhirnya terwujud dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerjasama pemanfaatan KM. TATAMAILAU antara Kementerian Perhubungan RI dan PT Pelni (Persero) dan Pemkab Minut dalam hal ini Bupati Joune Ganda, SE. Kamis (12/08/2021) dan dilakukan secara Daring melalui ZoomMeeting.
Penandatanganan PKS secara Hybrid ini berisi tentang penyelenggaraan fasilitas kapal Isolasi terpusat (Isoter) dalam rangka penanganan Covid-19 dan dilakukan serentak bersama 4 (empat) pemda lainnya yakni Pemkot Bitung, Pemkot Sorong, Pemkot Jayapura dan Pemkot Medan. Sementara Pemkot Makassar untuk KM. UMSINI telah melakukan PKS secara terpisah.
Lima kapal Pelni yang dijadikan tempat isolasi terpusat adalah KM Tatamailau di Bitung, KM Sirimau di Sorong, KM Bukit Raya di Medan, KM Tidar di Jayapura dan KM Umsini di Makassar, disaksikan langsung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Bupati Joune Ganda dan jajaran instansi terkait Pemkab Minut mengikuti kegiatan secara Daring ini dari Villa Telaga Rae Minut.
“Terima Kasih Pemerintah Provinsi Bapak Gubernur Olly Dondokambey yang sudah memfasilitasi sehingga Pemkab Minut mendapat kepercayaan Kementerian Perhubungan dan PT. PELNI untuk menggunakan fasilitas KM. TATAMAILAU sebagai lokasi isolasi mandiri terpusat dan terapung,” kata bupati JG.
Selanjutnya bupati mengatakan, nantinya yang akan menempati lokasi isolasi terapung ini, adalah warga Minut yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes , baik tanpa gejala maupun untuk gejala ringan.
”Kepercayaan ini akan kami pergunakan sebaik mungkin untuk kesehatan warga Minut dalam melaksanakan Isolasi, ketika dia terkonfirmasi Positif Covid-19. Isoman di atas kapal memang benar-benar isolasi karena secara sistematis tidak terhubung dengan masyarakat umum sebab jauh dari pemukiman. Dan jumlah yqng disediakan untuk pelaku Insoman adalah sebanyak 448 tempat tidur dengan fasilitasnya juga 5 tempat tidur untuk tenaga kesehatan,” ujar bupati
Dijelaskan Bupati Joune Ganda, kapal ini menyediakan daya tampung sebanyak 448 kamar untuk pasien Isoter dengan berbagai fasilitas.
“Fasilitas yang ada nantinya akan diberikan, adalah untuk kenyamanan pasien dalam melakukan Isoman sehingga mempercepat pemulihan kondisi pelaku Isoman itu sendiri,” ungkap Joune Ganda.
Menteri Perhubungan Budi Karya menyebutkan upaya penyediaan Kapal isoter ini adalah bentuk komitmen dan dukungan Kemenhub sesuai arahan bapak Presiden RI Joko Widodo, yang meminta Kementerian dan Lembaga dan BUMN, bersama-sama membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Sesuai Instruksi bapak Presiden kami buktikan bahwa kita tetap komitmen membantu daerah yang membutuhkan bantuan penanganan Covid-19 seperti menyedikan lokasi Isolasi terapung ini,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya.
Budi Karya mengatakan, kapal isoter ini dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien Covid-19 tanpa gejala, sehingga mempercepat kesembuhan dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi ruang gerak penyebaran Virus Covid -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak antara lain Kemenko Perekonomian, Kemenkomarves, Kemenkes, Kemenkeu, Kemen BUMN, BNPB, PT. Pelni dan para kepala daerah (Walikota dan Bupati), yang telah mendukung terselenggaranya penyediaan kapal-kapal isoter.
“Saya sudah memberitahukan jajaran Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar di daerah agar membantu pemerintah daerah. Berikut juga kami sudah minta Pelni, dan jajaran TNI/Polri untuk membantu pemerintah daerah. Kita harus bersama-sama all out dalam melaksanakan tugas dengan tentunya harus sepenuh hati dan tulus,” papar Budi Karya.
Hingga hari ini, sudah 6 (enam) daerah yang menggunakan kapal isoter, setelah sebelumnya kota Makassar sudah lebih dahulu disinggahi kapal KM Umsini milik PT Pelni.
PKS di lima daerah tersebut, akan disediakan sebanyak empat kapal isoter yaitu:
1. KM. Tatamailau dengan kapasitas 458 bed (448 bed untuk pasien dan 10 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Bitung untuk melayani Masyarakat Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara,
2. KM. Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed (450 bed untuk pasien dan 13 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan untuk melayani Masyarakat Kota Medan,
3. KM. Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong untuk melayani Masyarakat Kota Sorong dan
4. KM. Tidar dengan kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura untuk melayani Masyarakat Kota Jayapura.
Diketahui, perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh Kemenhub dengan para pemerintah daerah adalah melingkupi penyediaan kapal dan infrastrukturnya. Selanjutnya, diharapkan segera dilakukan kerja sama operasional penyediaan nakes, alat kesehatan dan lain sebagainya, antara Pemda dengan Kemenkes dan BNPB.
Dalam acara perjanjian kerja sama ini, para Walikota dan Bupati turut hadir menyaksikan secara virtual, diantaranya yaitu: Walikota Makassar Ramdhan Pomanto, Walikota Bitung Maurits Mantiri, Bupati Minahasa Utara Joune J.E. Ganda, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Walikota Sorong Ec. L. Jitmau, dan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan PKS ini, antara lain Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo, Dirut PT. Pelni Insan Purwarisya L. Tobing, perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemenkes, BNPB, dan jajaran Kemenhub serta jajaran pemkab/pemkot. (MT/ist)