TNews, SEHAT – Kanker prostat menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak diidap pria, setelah kanker kulit. Penyakit ini tengah jadi perbincangan menyusul kabar presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, didiagnosis mengidap penyakit ini.
Dokter Spesialis Urologi, dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid SpU(K) PhD, yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam Hospitals Asri menjelaskan, kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di kelenjar prostat.
“Kanker prostat ini adalah kanker yang timbul di kelenjar prostat. Kelenjar prostat itu adalah suatu kelenjar yang letaknya di bawah kandung kemih dan memang melingkupi saluran kemih dan fungsinya kelenjar prostat ini berkaitan dengan reproduksi,” beber dr Agus dalam program eLife, Jumat (5/11/2021).
Pengidap kanker seringkali memiliki sejumlah pantangan makanan yang harus dihindari untuk mencegah kanker berkembang menjadi agresif atau memperburuk kondisi pengidap.
dr Agus mengatakan, secara khusus tak ada pantangan makanan bagi pengidap kanker prostat. Kendati demikian, bukan berarti pengidap boleh mengonsumsi makanan apa saja. Meski tak ada pantangan, dr Agus menegaskan pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan kurangi porsi makanan tinggi karbohidrat.
“Memang untuk kanker prostat ini tidak ada satu jenis makanan yang bisa memicu kanker prostat sehingga kita sarankan lebih baik pola makan seimbang,” imbur dr Agus.
“Data terakhir menunjukkan bahwa porsi buah atau sayuran yang lebih banyak itu menurunkan risiko terjadinya kanker prostat,” lanjutnya.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, seperti junk food, daging dan sebagainya bisa memperburuk kondisi pengidap kanker prostat. dr Agus menyarankan cukup kurangi porsi makanan karbohidrat, bukan tidak mengonsumsinya sama sekali.
“Daging itu sumber protein. Tubuh yang normal pun membutuhkan sumber protein, tapi mungkin jumlah atau kadarnya itu dikurangi porsinya,” pungkasnya.
Selain itu, ia menambahkan terlalu banyak pantangan makanan terhadap pengidap kanker prostat justru bisa menimbulkan dampak pada kondisi psikologis pengidap yang pada akhirnya bisa menghambat proses penyembuhan.
“Coba dipikirkan kalau disuruh pantang sesuatu dia malah timbul stres. Secara psikologis juga tidak sehat, malah nanti mengganggu proses penyembuhan,” ujar dr Agus.
“Prinsipnya adalah diet yang seimbang. Tentu sayur dan buah itu lebih baik porsinya dibanding daging atau nasi dan sumber karbohidrat lainnya,” sarannya.
Sumber : detik.com