2021 Jumlah Anak Stunting Alami Penurunan Drastis
TNews, Minut – Menurunnya jumlah anak Stunting dari 24 anak di tahun 2020 menjadi 12 anak di tahun 2021, tak lepas dari peran serta pemerintah desa Minaesa yang berkerjasama dengan Puskesmas Wori serta para orang tua, dalam hal perbaikan pemberian asupan makanan yang layak dan bergizi bagi anak-anak dan Balita.
Dalam laporannya kepada Camat Wori yang diwakili kepala seksi Pemerintahan Franky Himasi, SE, dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Khusus anak Stunting, Hukum Tua Minaesa Saprin Fanah mengatakan kegiatan yang dibiayai menggunakan ADD yang berhubungan dengan masyarakart seperti pemberian susu ibu hamil, PMT anak usia 2-6 tahun yang dilaksanakan dalam 2 tahap atau 6 kali kegiatan adalah dapat dipertanggung jawabkan pelaksanaannya.
“Hal yang sama juga dengan kegiatan PMT Khusus Anak Stunting ini,” kata Fanah.
Selanjutnya Hukum tua mengatakan, angka anak stunting di Minaesa menurun, swbab untuk tahun 2020 terdapat 24 anak, namun di tqhun 2021 ini tinggal 12 orang anak. “PMT ini sesuangguhnya adalah stimulan dari pemerintah desa yang diberikan selama 14 hari. Hal ini bermanfaat agar di Mineasa tidak ada lagi anak stunting. Dan lulusnya anak stuting ditentukan oleh bagian gizi Puskesmas Wori,” kata Hukum Tua.
Selanjutnya Fanah menyampaikan terima kasih kepada kader kesehatan desa Minaesa, baik pos posyandu, pos bindu dan pendamping desa.
“Semua kegiatan yang dilakukan pemerintah desa Minaesa adalah nyata dan berkoordinasi dengan bagian gizi dari Puskesmas Wori,”tutupnya.
Sementara itu Kasi Pemerintahan kecamatan Wori Frengky Himasi, SE.mengaku terkejut dengan ďesa Minaesa sebagai penyumbang angka Stunting tertinggi di kecamatan Wori, padahal sebagai desa nelayan tidaklah sulit dengan sumber gizi berupa ikan sebagai sember protein yang dibutuhkan anak-anak untuk menghindari gizi buruk.
“Mewakili pemerintah daerah Minut bapak bupati dan bapqk wakil bupati JG-KWL dan camat Wori, saya menghimbau kepada seluruh warga, khususnya yang memiliki anak Stunting, agar memberikan asupan makanan yang sehat bagi anak. Apalagi mayoritas masyarakat desa Minaesa adalah nelayan sehingga diharapkan dapat menyisihkan hasil tangkapan ikan untuk dikonsumsi sendiri. Kami meharapakan bagi para ibu untuk lebih memperhatikan asupan makanan, sebab anak merupakan gemerasi muda penerus bangsa. Dengan diperhatikannya hal tersebut diharapkan angka stunting berkurang dan ke depan hilang di Minaesa. Semoga tahun n depan12 anak stunting bisa lulus dan Minaesa tidak ada lagi Stunting,” kata Himasi.
Novita Kundimang, AMG Bagian Gizi PKM Wori lebih menekankan pembuatan makanan untuk anak secara variatif dan tidak selalu berharap pada bantuan pemerintah.
“Boleh memperhatikan dan membuat makanan yang sehat dan bergizi sendiri dirumah, jangan hanya mengharapkan bantuan pemerintah. Untuk resep dapat diperoleh secara online. Perhatikan pola makan, kebersihan dan keanekaragaman makanan yang menunjang kesehatan keluarga, terutama dalam hal pencegahan Stunting yang dimulai dari asupan gizi yang baik untuk anggota keluarga, terutama anak dan balita,” tutup Kundimang.
Kegiatan PMT ini dihadiri anak Stunting yang didampingi orang tua, pendamping desa, kader kesehatan serta jajaran pemerintah desa Minaesa kecamatan Wori. (MT)