TNews, KULINER – Bagi pencinta kuliner tak ada salahnya mencicipi nasi daun jati khas Kudus, Jawa Tengah ini. Berbagai lauk tersedia untuk menemani nikmatnya nasi daun jati.
Untuk menemui warung makan nasi daun jati ini cukup mudah. Lokasinya di gang 2 sekitar alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Desa Demaan Kecamatan Kota. Warungnya cukup sederhana. Bukanya mulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.
Di warung bernama Pandawa Lima ini terdapat banyak pilihan. Mulai dari nasi peda, kering tempe, hingga ikan teri. Sajian nasi kemudian ditaruh di daun jati dan dengan alas piring bambu.
Untuk menikmati nasi daun jati, pembeli bisa membungkus atau makan di tempat. Karena pemilik warung juga telah menyediakan tempat makan di area jualan.
Pemilik warung nasi godong jati, Supriyono (43) mengaku sudah jualan nasi daun jati sejak tiga tahun lalu. Menu ini ia pilih karena terinspirasi dari makanan khas dari Menara Kudus.
“Inspirasinya sama orang tua saya pernah mendapat nasi dari Menara Kudus, kemudian saya ikuti bungkus nasi godong (daun) jati ini,” kata Supri.
Dia mengatakan ada berbagai menu nasi daun jati. Mulai dari nasi teri, peda, dan tempe kering. Menurutnya pembeli paling banyak membeli nasi peda daun jati.
“Ini jualan sego godong jati, menunya peda, kering tempe, sama teri, dan ada juga telur dadar sama telur ceplok,” ungkap dia.
Untuk menikmati nasi daun jati buatannya pembeli tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Harganya Rp 5 ribu saja. Pembeli yang datang kebanyakan berasal dari Kudus sendiri. Sehari rata-rata bisa menghabiskan 100 bungkus nasi daun jati.
“Harganya satu porsi Rp 5 ribu, kalau ada telurnya Rp 9 ribu. Ini buka jualan 6 sampai 12 siang. sehari bisa menghabiskan 100 bungkus,” jelasnya.
“Pembelinya datang dari perkantoran, pegawai dan lainnya sekitar alun-alun Kudus ini,” sambung Supri.
Salah satu pembeli, Eko mengaku sengaja datang untuk menikmati kuliner nasi daun jati. Dia pun membeli nasi peda dicampur dengan tempe kering. Kata dia rasanya manis dan gurih, terlebih dibungkus di atas daun jati.
“Rasanya manis, ada campuran kering tempe sama peda dan sayur lodeh memberikan kesan tersendiri. Harganya juga murah,” ungkap Eko asal Grobogan ditemui di lokasi.
Sumber : detik.com