4 Menteri Yang Mau Nyapres Didesak Mundur

0
103
ilustrasi

TNews, NASIONAL – Politikus senior PDIP Panda Nababan mengungkap ada empat orang menteri yang telah menyatakan ingin maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Desakan agar keempat menteri itu mundur pun mencuat.

Panda Nababan awalnya mengaku yakin Jokowi menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden sejak awal ide tersebut digulirkan. Panda kemudian mengungkap sekelumit cerita dari balik tembok Istana soal ‘persiapan’ Pemilu 2024.

Panda mengatakan Jokowi sudah mengumpulkan menteri-menterinya dan bertanya soal hasrat mereka maju Pilpres 2024. Sejumlah menteri, kata Panda, telah menyatakan keinginannya bertarung di Pilpres 2024 ke Jokowi.

“Presiden Jokowi, yang kudengar cerita, dia sudah tanya Airlangga (Menteri Koordinator Perekonomian), ‘mau maju nggak jadi Presiden’, jawab Airlangga, ‘maju’,” kata Panda, Rabu (13/4/2022).

Dia mengatakan Jokowi juga menanyakan hal yang sama kepada Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Panda juga menyebut Jokowi sudah bertanya kepada Ketua DPR Puan Maharani.

“(Jokowi) tanya Sandiaga Uno, Sandiaga Uno bilang ‘maju’. Dia tanya Erick, maju. Dia tanya Puan, maju,” kata Panda.

Jokowi juga disebut telah bertanya ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Namun, katanya, jawaban Prabowo tak selugas empat tokoh lainnya.

“Dia tanya Prabowo, dia bilang, ‘Kalau ada izin Bapak’, kata Prabowo,” ujar Panda.

Panda meyakini sikap Jokowi tersebut sebagai pertanda pemilu 2024 tak akan ditunda. Terlebih, katanya, Jokowi juga sudah menyatakan pemilu selanjutnya tetap digelar pada 14 Februari 2024.

Desakan Mundur bagi 4 Menteri Mau Nyapres

Desakan pertama datang dari Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia mendesak para menteri yang berniat maju sebagai capres untuk mundur.

“Secara etika dan pembelajaran publik bagus mundur, secara etika,” kata Mardani, Kamis (14/4/2022).

Dia mengatakan keinginan untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024 merupakan hak setiap orang. Namun, Mardani mengatakan tugas menteri tidak mudah.

“Hak para menteri untuk maju capres, tapi pecah konsentrasi. Urus kementerian bukan perkara mudah,” ucapnya.

Anggota Komisi II DPR ini juga mengingatkan kondisi masyarakat saat ini. Menurutnya, Jokowi butuh pembantu yang fokus mengurus urusan rakyat.

“Kondisi rakyat yang berat dan geopolitik global yang berubah pascaserangan Rusia ke Ukraina dan pandemi bukan urusan ringan. Pak Jokowi perlu pembantu yang fokus urus rakyat. Urusan perpanjangan tetap harus diwaspadai. Karena politic is the art of impossibility, politik itu seni ketidakmungkinan,” ujarnya.

Selain Mardani, Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Saan Mustopa mendesak para menteri yang hendak nyapres di 2024 mundur. Saan mengaku khawatir niat nyapres malah mempengaruhi kinerja para menteri.

“Itu hak mereka untuk menyatakan maju capres di 2024. Tapi, yang paling penting niat mereka untuk maju di 2024 itu tidak mengganggu kinerja mereka secara utuh,” kata Saan.

Dia menilai konsentrasi para menteri yang ingin nyapres akan terpecah. Menurutnya, hal itu bakal mengganggu kinerja pemerintah.

“Kalau memang mereka sudah serius maju di 2024, tentu untuk mempertimbangkan diri untuk mundur itu kan menjadi hal yang penting supaya mereka fokus dan tidak mengganggu kinerja pemerintah secara keseluruhan. Bukan hanya kinerja dirinya, tapi juga akan mengganggu kinerja pemerintah secara keseluruhan,” ujar pimpinan Komisi II DPR RI ini.

Dia mengatakan selama ini pejabat yang mau maju kontestasi biasanya mundur dari jabatannya. Alasan lain, jika menteri tak mundur dinilai akan mengganggu kerja pemerintahan Presiden Jokowi.

“Kalau menurut saya, misalnya nanti benar-benar serius mau maju, kalau memang sudah men-declare mereka maju, ya sebaiknya mundur saja, untuk konsentrasi menyiapkan diri lebih maksimal untuk menghadapi pencapresan. Yang kedua, tentu tidak mengganggu kinerja pemerintahan Pak Jokowi secara umum,” ujarnya.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.