Tertinggal Hanya Sandal dan Parang, Pria di Desa Tobayagan Hilang Secara Misterius di Kebun Kelapa

0
638
Suasana pencarian korban orang hilang di kebun kelapa. (Foto : Surahman)

TNews, BOLSEL – Seorang pria berusia 52 tahun Warga Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), diketahui bernama Hamim Podomi diduga hilang secara misterius di kebun kelapa miliknya, yang tak jauh dari rumahnya.

Menurut penjelasan H.S Mamonto, saudara ipar korban, saat ditemui di kediamannya, di Desa Tobayagan, Selasa 23 Agustus 2022, pukul 08:30 WITA, H Podomi, meninggalkan rumah, Senin pukul 16:00 WITA, untuk mengolah buah kelapa yang baru dipanen di kebunnya, kurang lebih 200 meter dari rumahnya tersebut.

Korban  akan bergantian dengan Paris, adik korban, yang saat itu sudah bekerja lebih dahulu sejak pagi hari.

Dari keterangan keluarga, H Podomi rencana akan kembali ke rumah lepas shalat Isya. Tapi hingga pukul 21:00 atau jam 9 malam, dirinya belum juga pulang rumah.

Sehingga oleh keluarga, memutuskan untuk melihat H Podomi di kebun kelapanya. Terlebih saat itu sedang hujan deras, ditambah untuk ke kebunnya, ada dua aliran sungai kecil dan besar, yang harus dilalui, dengan kondisi sungai yang sedang banjir.

Tapi meski demikian, warga berhasil sampai ke gubuk tempat H Podomi mengolah kelapanya.

Di tempat itu, warga tidak mendapati H Podomi, tetapi parang, sandal dan jaket korban masih berada di gubuknya tersebut.

Warga Senin malam itu, setelah pengumuman resmi dari pemerintah setempat, beramai-ramai mencari korban, tapi karena gelap serta kondisi sungai yang sedang banjir, maka pencarian dihentikan.

Kemudian  Selasa 23 Agustus 2022. Bersama TNI, Personil BPBD Bolsel dan masyarakat Desa Tobayagan dan Tobayagan Selatan, pukul 09:00 Wita, pencarian kembali dilakukan.

TNI bersama masyarakat mencari di sekitar lokasi tempat pengolahan kelapa milik Hamim Podomi. Disamping itu warga juga menyusuri pinggiran sungat di desa tersebut.

Tapi upaya ini  belum membuahkan hasil.

Karena mengingat hujan masih mengguyur, serta air sungai yang masih meluap, sehingga pukul 10:00 WITA, pencarian dihentikan sementara.

“Kita akan berkoordinasi lagi, sampai ke Pemerintah Daerah untuk pencarian. Ini harus terkoordinasi dengan baik, dan untuk pencarian nanti akan dibuat secara berkelompok, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan,” tandas Serka Noufal Hasan, Babinsa di Kecamatan Pinolosian Tengah.

Sumber : Indomedia.news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.