Ahmad Monoarfa Tuntut Haknya Sebagai PNS Pemda Touna Sejak 2016

0
65
Nomor register yang sama di pakai saat ujian tes

TNews, TOUNA – Ahmad Monoarfa Adalah salah satu honorer yang sejak tahun 2005 mengabdi sebagai honorer Daerah (Honda) Kabupaten Tojo Una Una, Provisi Sulawesi Tengah,hingga saat ini masih setia sebagai abdi Negara meski statusnya masih tetap Honorer.

Betapa terkejutnya, Ahmad Monoarfa ketika dirinya dikabarkan sudah lulus PNS sejak tahun 2016. Hal itu di ungkapkan Ahmad usai memasukan data ke BKD Touna untuk kepentingan pendataan honorer tahun 2022. Nama Ahmad Monoarfa tidak bisa di terima oleh sistim alias eror.

BACA JUGA : Terungkap! Seorang Honorer di Pemda Touna Ternyata Sudah Lulus CPNS Sejak 2016, Diduga Namanya Ditukar dengan Orang Lain

Ahmad Monoarfa menjelaskan bahwa dirinya kaget ketika namanya di tolak alias eror. “Saya bertanya ke panitia kenapa data saya eror apa ada yang kurang?biar saya perbaiki  dan masukan lagi,” tutur Ahmad.

Ahmad mendaftar tanggal 8 September 2022. Di mana kata Ahmad, pada saat mendaftar di BKD, seluruh data teman-temannya masuk, namun data miliknya ditolak.

Nomor register yang sama di pakai saat ujian tes

“Sehingga saat itu saya minta bantu sama salah satu staf, saya pertanyakan, kenapa data saya masih merah alias eror, apa yang salah semua sudah saya perbaiki berkas saya. Maka staf BKD ini bukakan Laptop untuk cek nama Ahmad Monoarfa dan nomor Register sama. Dan Besoknya Jumat saya kembali lagi mengecek namun data di sistim masih tetap merah? Jadi staf ini mengatakan bahwa saya sudah tidak bisa mendaftar sebab eror,” cerita Ahmad.

Mengetahui datanya ditolak sistem, Ahmad pun menemuai salah satu staf di BKD Touna yakni Rifai.

BACA JUGA : Soal Honorer Pemda Touna Yang Lolos CPNS 2016, Kepala BKD Akui Ada Kekeliruan Data

Ia memertanyakan kenapa datanya ditolak sistim alias eror, “Apa sich kesalahan saya? Saya bekerja iklas,” ucapnya sedih.

Selanjutnya staf BKD tersebut membuka laptop, kemudian menyampaikan bahwa nomor register Ahmad sudah dipakai oleh orang lain ataa nama Said bafadal (yang sudah PNS 2016).

“Makanya saya foto itu nomor register dan saya kasih cocok dengan regiaternya saya dan ternyata sama. Itulah yang membuat saya kecewa dan sedih karena tidak bisa ikut,” ungkap Ahmad.

Kata Ahmad, jika memang data milik dipakai orang lain, Ia mempertanyakan kesalahan siapa.

“Saya merasa kecewa artinya saya sebenarnya sudah lulus CPNS saat itu. Kalau toh memang saya tidak lulus kenapa hari ini saya tidak bisa mebdaftar dan di anggap eror oleh sistim,” ucap Ahmad lagi.

Ahmad juga memperkuat bahwa saat pembersihan data ada tahun 2017 salah satu Kabid di BKD yang menjabat saat itu menyatakan bahwa nama Ahmad Monoarfa tidak bisa lagi ikut sebab dia sudah lulus CPNS.

“Dan itu bukan saya yang bilang tapi mereka sendiri yang bilang bahwa saya itu sudah PNS dan itu mereka cek di  sistim,” beber Ahmad.

Ahmad Monoarfa berharap jika ini benar benar terbukti, dirinya hanya ingin minta haknya dan Ia meminta pemda segera menindak lanjuti persoalan tersebut.

Reporter : Dales Lantapon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.