TNews, KESEHATAN – Kondom yang belum terbuka, rasa bersalah karena penolakan, keengganan disentuh, mual ekstrem, dan beberapa hal ini lain, merupakan bentuk dari keengganan akan seks. Seorang penyintas fibromyalgia membagikan pengalamannya di laman The Swaddle. Menurutnya, sindrom tersebut mengubah kehidupan intimnya.
Pengaruh fibromyalgia terhadap hasrat seksual tersebut jamak terjadi. Keluhan penurunan sex drive pun beriringan dengan pengobatan fibromyalgia.
Mengenal fibromyalgia
Fibromyalgia merupakan sebuah sindrom kesehatan yang menyebabkan nyeri otot, sendi, dan kelelahan. Dilansir Cleveland Clinic, belum diketahui penyebab pasti sindrom fibromyalgia.
Meski demikian, beberapa menganggap pemicunya adalah kondisi psikologis, seperti stres dan trauma. Ada pula yang menganggap bahwa kondisi ini berkaitan erat dengan faktor genetik.
Infeksi virus, tidur yang buruk, dan kualitas olahraga yang kurang juga diyakini menjadi pemicunya. Namun, sekali lagi, belum ada jawaban yang tepat terkait penyebab fibromyalgia ini.
Selain itu, belum ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati fibromyalgia. Namun, beberapa kombinasi obat dan perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kondisi fibromyalgia.
Pengaruh fibromyalgia terhadap hasrat seksual
Fibromyalgia merupakan penyakit sistemik yang melibatkan sistem saraf, otot, kekebalan, dan endokrin. Gejalanya meliputi nyeri anggota badan, kelelahan, mati rasa, kecemasan dan depresi, serta gangguan tidur.
Efek samping fibromyalgia dapat terjadi pada aktivitas seksual. Seseorang dengan penyakit ini sangat mungkin mengalami penurunan minat terhadap seks secara keseluruhan.
Pengaruh fibromyalgia terhadap hasrat seksual lebih banyak dijumpai pada perempuan. Hal ini jelas, karena fibromyalgia sendiri lebih banyak terjadi pada perempuan, melansir Healthline.
Disfungsi seksual akibat fibromyalgia ditandai dengan hilangnya hasrat, gairah, minat seks, serta penurunan frekuensi orgasme. Alasannya, seseorang dengan fibromyalgia merasa nyeri di genital saat berhubungan badan.
Selain karena rasa sakit, obat-obatan yang diberikan guna mengatasi fibromyalgia turut memengaruhi kenikmatan ketika seks. Antidepresan duloxetine (Cymbalta), milnacipran (Savella), paroxetine (Paxil), dan sertraline (Zoloft) merupakan obat-obatan yang umum diresepkan dokter pada pasien fibromyalgia.
Obat-obatan tersebut diketahui dapat mengurangi gairah seksual. Tak cuma itu, obat ini pun memengaruhi kemampuan untuk mencapai klimaks atau orgasme.
Rasa sakit akibat fibromyalgia membuat seseorang membatasi kegiatan, termasuk aktivitas seks yang membutuhkan tenaga. Inilah yang juga menjadi alasan kenapa seseorang enggan bercinta ketika mengalami fibromyalgia.
Seks nyaman dengan fibromyalgia
Meski demikian, bukan berarti seseorang dengan fibromyalgia gak bisa melakukan hubungan seks sama sekali. Saat mengalaminya, mamu mungkin merasa seks gak lagi menyenangkan seperti biasa. Namun, variasi tetap mungkin dilakukan untuk membuat seks lebih nyaman. Berikut hal yang bisa dicoba:
- Gunakan pelumas untuk meredakan ketegangan fisik
- Sesuaikan jeda waktu minum obat agar gak mengganggu gairah seks
- Eksperimen berbagai posisi seksual yang lebih memperhatikan otot yang nyeri
- Gunakan stimulasi manual atau seks oral untuk merasakan kenikmatan seksual
- Lakukan foreplay lebih lama dengan memperhatikan titik-titik tubuh
- Tanyakan kepada dokter tentang perawatan hormon, seperti melengkapi testosteron dan estrogen yang diketahui membantu libido dan membangkitkan energi
- Gunakan pijatan untuk membantu meringankan rasa sakit yang berhubungan dengan saraf.
Komunikasi terbuka dan mengutarakan permasalahan yang dialami adalah langkah terbaik untuk membangun kembali keintiman seksual dengan pasangan fibromyalgia. Tak kalah penting, terus eksplorasi untuk menyesuaikan ketidakpuasan yang umum dalam hubungan sebagai pengaruh fibromyalgia terhadap hasrat seksual.
Sumber: idntimes.com