TNews, Minut – Rumah Sakit Sentra Medika di Desa Maumbi Kecamatan Kalawat Minahasa Utara, saat ini menjadi pusat perhatian dengan dugaan pembuangan sampah medis secara melanggar aturan, yakni dengan membuang dan membakar di ruang terbuka serta membuang sampah medis yang lain ke tanah tanpa perlakuan sesuai aturan, akhirnya mengundang perhatian Komisi II DPRD Minahasa Utara dengan melakukan inspeksi mendadak, Selasa (04/10/2022) seperti dilansir komentar.co, sekira Pukul 10:.25 WITA, Ketua Komisi II Stendy Stenly Rondonuwu didampingi Arnold Lamuni personil komisi, bersama beberapa Wartawan Biro Minahasa Utara, langsung menuju lokasi yang diduga menjadi tempat pembuangan sampah medis milik RS Sentra Medika.
Ternyata di lokasi yang berada di belakang RS, Tim Komisi 2 DPRD Minut dan wartawan, kemudian bertemu Sekjen LP3S Calvin Limpek, yang sedang melaksanakan pengamatan dan investigasi di lokasi yang sama.
Menurut Stendy Rondonuwu pihak lain sudah mengangkut sisa-sisa sampah yang tidak terbakar entah kemana.
“Dari jejak yang ada, lahan ini belum lama diutak-atik dengan alat berat. Rupanya sudah ada yang membocorkan kegiatan kami hari ini, sehingga mereka buru-buru lakukan pembenahan,” sangka Rondonuwu.
Bahkan di salah satu bagian lahan, tim gabungan ini menemukan beberapa bungkus sampah medis yang diduga sampah medis dari RS Sentra Medika.
Tak lama kemudian, datang tiga orang yang kemudian diketahui dari pihak rumah sakit Sentra Medika yakni yang mengaku bernama dr Ivan sebagai Wadir Medik, seorang wanita yang kemudian diketahui dari bagian Humas dan seorang ĺagi sekurity.
Kemudian rombongan Komisi 2 dan LP3S, oleh manajemen Sentra Medika diajak ke lokasi tempat penampungan limbah B3 dan Insenerator milik RS Sentra Medika.
Ajakan ini ternyata ditolak ketua Komisi II dan LP3S dengan alasan ada beberapa tumpukan sampah di lokasi yang saat ini rombongan berada, yang perlu diklarifikasi langsung ke pihak RS Sentra Medika
“Kami tidak perlu melihat tempat penampungan limbah B3 dan insenerator, sebab ada yang perlu kami tanyakan, apakah sampah-sampah ini milik pihak anda atau bukan?,” tunjuk Calvin Lim ke tumpukan sampah yang ditemukan bersama komisi II ini.
Berdasarkan temuan di lokasi dalam pelaksanaan sidak dan sejumlah temuan oleh pihak LP3S, Komisi 2 DPRD Minut akan menggelar hearing dengan pihak terkait baik Sentra Medika, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kominfo Minut.
“Untuk dugaan pemusnahan limbah B3 dilokasi milik Sentra Medika, walaupun kami melihat ada upaya menutupi dan dugaan menghilangkan bukti. Namun kami sendiri dalam sidak ini menemukan sisa-sisa limbah medis. Apa itu milik Sentra Medika atau bukan, biar nanti semua akan berkembang sampai ke tahapan sesuai mekanisme dan aturan. Yang pasti sebagai fungsi pengawasan, kami akan mengeluarkan rekomendasi,” ujar Stendy Rondonuwu.
Selanjutnya politisi Partai Demokrat asal Maumbi ini, mengungkapkan pihaknya sangat mendukung investor dan investasi di Minut yang secara langsung menopang perekonomian dengan terbukanya lapangan pekerjaan sekaigus menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Minut.
“Kami sangat mendukung setiap usaha yang berkembang di Minut. Namun kami tidak pernah mentolerir ketika ada pihak yang mengancam lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat di Minut,” tegas Rondonuwu.
Selanjutnya personil kritis di DPRD Minut ini membeber temuan dalam sidak yakni sejumlah sampah medis yang diletakkan tidak pada tempatnya.
“Ini saja kami temukan ada sampah seperti masker bekas, alat suñtik, bahan-bahan seperti kain bekas operasi yang masih berdarah, bahkan kalau tidak salah, banyak alat rapid test covid-19. Jadi, kami akan seriusi semua ini, sampai tuntas,” ujar Rondonuwu didampingi Arnold Lamumi.
Ditempat yang sama, Sekretaris Jendral (Sekjen) LP3S, Calvin Lim hanya tertawa geli, mengingat pernyataan pihak rumah sakit, yang mana penanganan limbah mereka sudah sesuai prosedur.
“Mau jujur atau berbohong, itu hak mereka. Dan kewajiban kami mencari kebenaran. Kami sudah berkordinasi dengan DLH Provinsi Sulut, dan kami juga sudah siapkan laporan ke pusat, untuk semua yang kami temukan disini, sekaligus hasil investigasi sekarang, yang disaksikan oleh pihak DPRD Minut dan puluhan teman Wartawan. Ada apa dengan DLH Minut yang enggan membeber ini hasil turun lapangan mereka dan kenapa harus Dinas Kominfo yang berperan dalam masalah ini, belum lagi isu yang kami dengar yang mana pihak perusahaan sudah menyiapkan anggaran untuk jumpa pers, namun yang ada hanya dua mesia saja, kami minta Komisi 2 DPRD Minut, seriusi hal itu. Ingat, Pemerintah adalah jembatan rakyat, bukan jadi Humas perusahaan,” tandas Lim. (Penyunting Meiyer Tanod)