TNews, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyebut kolaborasi warga Jawa Tondano (Jaton) dan Gorontalo dapat menimbulkan nuansa baru dalam mewarnai budaya. Hal itu disampaikannya usai menghadiri penutupan Tradisi Jaton di Masjid Al-Magrifah Reksonegoro, Minggu (16/10/2022).
“Negara kita ini kaya akan budaya. Tapi perlu dicatat bahwa Jaton ini unik. Ada budaya Jawa, tapi ada budaya masyarakat setempat di mana mereka tinggal,” kata Marten Taha.
“Dari Kolaborasi itu muncul nuansa baru, bukan budaya baru. Apalagi Jawa Tondano itu budayanya memperlihatkan nilai-nilai keagamaan Islam. Misalnya Jaton memperingati Maulid Nabi Muhammad, sama dengan kita di Gorontalo. Tapi di Jaton ada bahasa jawanya,” sambungnya.
Karena hal ini, Wali Kota Gorontalo dua periode itu melihat masyarakat Jawa Tondano bisa dengan mudah beradaptasi dan berasimilasi dengan warga lokal di mana mereka menetap.
“Dari asimilasi budaya itu maka ada pembauran sehingga muncul nuansa baru yang mewarnai budaya mereka. Budaya Jaton itu dilandasi nilai-nilai keagamaan, khususnya agama Islam. Contoh dalam perayaan Maulid Nabi, mereka sama dengan kita. Tapi ada sentuhan-sentuhan kejawi,” ujar Marten.
Lebih lanjut, Marten juga mengatakan bahwa masyarakat Jaton sebenarnya keturunan darah biru. Pasalnya, Sri Sultan Hamengkubuwana X pernah menyatakan bahwa di manapun orang Jawa Tondano berada, mereka tetap memiliki hubungan kekerabatan dengan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Makannya kita lihat Jawa Tondano itu banyak yang memiliki potensi dan bakat jadi pemimpin. Saya saja hanya menikah dengan Jaton, bisa jadi pemimpin,” canda Marten.
Reporter : Gean Bagit